Dahulu, pada tahun 1980-an, karena almarhum kakek saya senang menonton film ini, saya pun menjadi ikut menontonnya. Benar, film The A Team bukan judul baru, melainkan pernah berwujud dalam serial televisi. Saat itu, pemeran aslinya adalah George Peppard, Dirk Benedict, Dwight Schultz, dan Mr. T. Kini, kita The A Team menampilkan wajah-wajah yang sudah malang melintang dalam dunia film internasional, yaitu Liam Neeson, Bradley Cooper, Quinton Jackson, dan Sharito Copley. Nah, bagaimana serunya film ini? Selamat menikmati sinopsis dan ulasannya.
Daftar Isi
Film The A Team – Sinopsis
Hannibal Smith (Liam Neeson) bergabung bersama B.A. Baracus (Quinton Jackson) untuk menyelamatkan Face Peck (Bradley Cooper) dari seorang jenderal bernama Javier Tuco. Berhasil menyelamatkan rekannya, mereka menuju sebuah rumah sakit militer dan menemui Murdock (Sharlto Copley), seorang pilot brilian tetapi agak gila. Keempatnya berkumpul dan melarikan diri dari Jenderal Tuco. Dengan kepiawaiannya, Murdock berhasil memancing helikopter Tuco ke wilayah Amerika Serikat sehingga pihak AS pun meledakkannya.
Beberapa tahun berlalu, The A-Team telah sukses melakukan misi-misi rahasia di seluruh dunia. Namun, semuanya berubah ketika mereka mendapat tuduhan melakukan kejahatan yang mereka tidak seharusnya. Dewan keamanan menganggap The A Team mencuri plat logam khusus yang digunakan untuk mencetak uang palsu. Meskipun mereka tidak bersalah, mereka dipenjara dan dihukum.
Dengan kecerdikan Hannibal, tim ini berhasil melarikan diri dari penjara. Setelah berkumpul kembali, mereka berniat membersihkan namanya dan mengungkap konspirasi besar yang melibatkan pencurian uang palsu dan orang-orang berkuasa. Selama pencarian mereka, mereka juga mencari bukti yang dapat membuktikan bahwa mereka tidak bersalah.
Di sisi lain, The A Team harus menghindari Charissa Sosa (Jessica Biel), seorang perwira militer yang bertekad untuk menangkap mereka. Charissa adalah mantan rekan Face dan memiliki hubungan yang rumit dengan tim ini. Selama perjalanan mereka, tim ini melakukan serangkaian aksi luar biasa. Di antaranya, pertempuran sengit, aksi tembak-menembak, dan kejar-kejaran mobil yang spektakuler. Mereka juga harus menghadapi penjahat yang kuat dan berbahaya yang terlibat dalam konspirasi pencurian uang palsu.
Film The A Team – Ulasan
Aksi Super Seru
Saya tidak akan meragukan lagi bahwa film ini mengandung adegan aksi yang sangat menghibur. KIta akan menemukan banyak adegan aksi yang spektakuler, mulai dari pertempuran senjata api yang intens hingga kejar-kejaran mobil yang menggugah adrenalin. Joe Camahan, sang sutradara, menyajikan aksi-aksinya dengan baik dan mampu membuat penonton terpaku pada layar. Mungkin, para penonton tersebut merasa seperti sedang berada dalam medan perang atau semacamnya.
Tegang Bercampur Lucu
Keseimbangan yang baik antara ketegangan dan humor adalah salah satu keunggulan film ini. Walaupun menghadirkan aksi yang penuh ketegangan, elemen humornya memberikan peluang bagi penonton untuk sekaligus bersantai. Dialog-dialog kocak, situasi yang konyol, dan reaksi karakter yang tak terduga membuat film ini lebih menghibur. Kemampuan karakter Murdock yang gila juga memberikan elemen humor yang khas. Tingkah dan gayanya dalam penampilan selalu berhasil menjebak kita untuk tertawa.
Film The A Team – Ulasan
Karakter-Karakter Unik
Film ini sukses dalam memperkenalkan karakter-karakter yang kuat dan mudah dikenali. Setiap anggota The A-Team memiliki kepribadian yang unik, dan para aktor menghidupkan karakter-karakter tersebut dengan baik. Liam Neeson sebagai Hannibal, Bradley Cooper sebagai Face, Quinton “Rampage” Jackson sebagai B.A. Baracus, dan Sharlto Copley sebagai Murdock masing-masing membawa nuansa yang berbeda ke dalam film.
Hannibal Smith (Liam Neeson) merupakan pemimpin tim tentara khusus yang sangat terampil. Face Peck (Bradley Cooper) ahli dalam hal berbicara dan bernegosiasi, B.A. Baracus (Quinton “Rampage” Jackson) adalah seorang ahli dalam hal senjata dan pertempuran. Lalu, Murdock (Sharlto Copley), merupakan orang dengan karakter agak gila, tetapi memiliki otak yang brilian dan cemerlang.
Efek Visual Bagus
Film ini menyajikan efek visual yang mengesankan, terutama dalam adegan-adegan aksi. Ledakan-ledakan yang terlihat realistis, efek-efek tembakan, dan penggunaan CGI yang cermat menambah nilai produksi film ini. Di samping itu, beberapa adegan dalam film memiliki semacam kolaborasi antara efek dan sains. Baik, bukan bermaksud spoiler, melainkan sekadar contoh saja, yaitu adegan tank yang terjun dan menembakkan meriamnya untuk memosisikan titik jatuh ke tempat yang aman. Sepertinya, kita dapat melihat salah satu hukum Newton pada adegan tersebut, yakni setiap aksi selalu menimbulkan reaksi yang setara dan berlawanan.
Film The A Team – Ulasan
Terlalu Banyak Ledakan
Hal yang paling mendapat sorotan dari para kritikus adalah film ini terlalu banyak menggunakan ledakan sebagai elemen aksi. Padahal, ledakan yang berlebihan bisa membuat cerita terasa kurang bervariasi. Meskipun ledakan seringkali mempertegas intensitas aksi, terlalu banyak ledakan yang terus-menerus dapat menghilangkan nuansa dan kompleksitas dalam alur cerita. Beberapa adegan aksi mungkin terasa repetitif. Oh, apabila Anda memiliki riwayat penyakit jantung, saya sarankan untuk menghindari film ini. Meskipun bukan film horor yang memiliki jumpscare, Anda tidak mungkin akan berdiam diri melihat sebuah tank yang ada dalam televisi layar lebar menerobos dinding rumah Anda. Jika saja itu terjadi, saya hanya bisa berharap bukan jantung Anda yang melompat keluar.
Kekacauan di Mana-mana
Singkatnya, film ini menampilkan aksi yang menjadi terkesan sangat berantakan. Seolah, Anda akan melihat kekacauan di mana saja Anda bertemu dengan setiap anggota The A Team. Meskipun hal ini sesuai dengan genre film aksi, bagi sebagian penonton, aksi yang terlalu berlebihan dan terlalu acak dapat membuat cerita terasa kurang terstruktur. Terkadang sulit untuk mengikuti alur cerita dengan jelas ketika adegan-adegan aksinya terlalu tumpang tindih.
Secara keseluruhan, film The A Team sangat menghibur. Setidaknya, saya masih melihat karakter-karakter tersebut memiliki kebiasaan yang sama. Hannibal masih suka menghisap cerutu dan Face yang flamboyan juga masih lihai menggoda wanita. Kemudian, B. A. masih takut terbang dan di sini saya akhirnya mengetahui apa atau siapa yang menyebabkan pria sangar dan garang tersebut bisa seperti itu. Terakhir, Murdock masih sangat gila. Mungkin, saat dia harus menyamar menjadi ODGJ, hal itu malah seperti menjadi dirinya sendiri. Namun, tentu saja, Murdock tetaplah seorang jenius super karena hanya dia yang mampu bermanuver 180 derajat menggunakan helikopter.