Oke, kita kembali membahas James Bond kali ini. Mengingat Film The Living Daylights ini sudah cukup lama, saya tidak tahu apakah Anda akan dapat menemukannya di netflix atau tidak. Namun, saya merasa selalu ada cukup banyak platform jika Anda benar-benar ingin menontonnya. Baiklah, kali ini kita tidak lagi mendapati Roger Moore sebagai pemeran Bond, melainkan Timothy Dalton. Biasanya, selalu ada banyak ruang untuk membicarakan pemeran utama baru seperti ini. Akankah demikian? Selengkapnya, silakan menyimak Film The Living Daylights – James Bond Versi Timothy Dalton berikut ini.
Film The Living Daylights – Sinopsis Film
James Bond (Timothy Dalton) sedang melakukan latihan parasut dengan tim MI6 di Gibraltar. Selama misi tersebut, Bond harus membunuh seorang pembelot Soviet yang sedang mencoba melarikan diri. Setelah pembunuhan itu, barulah Bond mendapat izin untuk kembali ke London.
Table of Contents
Misi berikutnya membawa Bond ke Bratislava. Di sana, ia harus melindungi seorang pemain biola bernama Kara Milovy (Maryam d’Abo). Namun, setelah serangkaian peristiwa, Bond mulai merasa bahwa Kara mungkin memiliki keterlibatan dalam konspirasi yang lebih besar. Selama misi ini, Bond juga bertemu dengan orang-orang Soviet, termasuk Jenderal Georgi Koskov (Jeroen Krabbé), yang mengeklaim bahwa dia adalah seorang pembelot yang ingin bekerja dengan Barat.
Bond kemudian berusaha untuk membongkar rencana rahasia yang melibatkan perdagangan senjata dan narkoba antara Koskov dan seorang pedagang senjata terkenal bernama Brad Whitaker (Joe Don Baker). Bond bekerja sama dengan rekan MI6-nya, Saunders, untuk mengungkap kebenaran di balik rencana ini.
Selama pengejaran yang intens, Bond dan Kara terjebak di Afghanistan dan harus berjuang untuk bertahan hidup. Mereka bertemu dengan pejuang mujahidin, yang berjuang melawan pasukan Soviet yang menduduki negara tersebut. Maka, Bond pun berusaha untuk menghentikan rencana Koskov dan Whitaker yang mengancam perdamaian dunia.
Film The Living Daylights – Kelebihan Film
Bond dalam Timothy Dalton
Timothy Dalton membawa pendekatan yang berbeda ke karakter James Bond. Kelebihannya dalam film ini adalah bahwa ia menghadirkan Bond yang lebih serius, kompleks, dan lebih terfokus pada karakter daripada pendahulunya, Sean Connery dan Roger Moore. Pastinya, tidak mudah bagi siapa pun pemeran Bond untuk mendapat penerimaan dari penggemarnya. Termasuk, Timothy Dalton.
Oleh karena itu, tidak mengherankan jika banyak orang, baik kritikus maupun penggemar sosok James Bond, yang meragukannya. Namun, tidak sedikit pula di antara mereka yang memberikan apresiasi positif dan menempatkan Dalton sebagai penerjemah karakter Bond yang lebih mirip dengan gambaran dalam novel Fleming. Artinya, Timothy Dalton telah memberikan nuansa yang lebih dalam pada karakter Bond dan memberikan pengembangan karakter yang lebih baik.
Pengemasan Plot yang Cerdas
Membuat film dengan tema yang telah banyak mendapatkan eksplorasi bukan perkara mudah. Saat itu, James Bond telah menjadi ikon selama lebih dari dua dekade. Oleh karena itu, cerita mengenainya pun sudah memiliki semacam pola. Namun, di sini Glen kembali membuktikan kapasitasnya sebagai seorang sutradara yang kreatif.
Film ini memiliki plot yang lebih kompleks dan cerdas dibandingkan dengan beberapa film James Bond sebelumnya. Penggunaan intrik politik, permainan intelijen, dan tipu daya yang rumit menjadikan plotnya lebih menarik. Kelebihan lainnya adalah bagaimana plot ini menggabungkan unsur-unsur klasik dari film Bond dengan sentuhan yang lebih modern, menciptakan kombinasi yang menarik.
Klimaks yang Seru
Umumnya, dalam film-film James Bond, kita pasti akan menemukan adegan aksi yang mengesankan. Di sini, kita juga akan mendapatkannya melalui aksi parasut di awal film. Glen mengarahkan serangkaian adegan prakredit yang luar biasa, seperti adegan latihan menjadi peristiwa berdarah dan pertarungan antara Bond dan penjahat di atas pesawat kargo yang sedang terbang. Kemudian,.pengejaran mobil yang dramatis, dan pertempuran di Afghanistan. Aksi-aksi tersebut tampil dengan baik secara visual dan menghadirkan momen-momen yang mendebarkan bagi penonton.
Di samping itu, film ini memiliki klimaks yang sangat seru, terutama dalam adegan perang di Afghanistan. Aksi yang intens, pengejaran dramatis, dan pertarungan epik antara pihak Bond dan musuh-musuhnya menjadikan klimaks film ini sangat mendebarkan. Ini adalah momen puncak yang memenuhi ekspektasi penggemar film aksi.
Film The Living Daylights – Kelemahan Film
Penjahat yang Kurang Berbahaya
Salah satu kelemahan film ini adalah penjahat utamanya, yakni General Georgi Koskov yang diperankan oleh Jeroen Krabbé. Meskipun Koskov merupakan bagian integral dari plot, dia terkadang kurang terasa sebagai ancaman yang serius. Karakternya cenderung lebih terfokus pada sifat-sifat liciknya daripada ancaman fisik atau mental yang sesungguhnya. Ini dapat mengurangi tingkat ketegangan dalam film.
Kemudian, kita akan menemui sosok antagonis lain bernama Jenderal Whitaker (Joe Don Baker). Sebagai seorang pedagang senjata gelap sekaligus pemberontak, Whitaker belum menunjukkan kekuatan karakter yang mampu menyaingi Blofield atau penjahat-penjahat lain dalam film sebelumnya. Bahkan, ketika Bond mengungkap sang jenderal sebagai dalang kejahatan sebenarnya, Whitaker seolah kurang mengancam bagi sosok sang agen 007 itu.
Kurangnya Sisi Humor
Timothy Dalton membawa pendekatan yang lebih serius ke karakter James Bond, yang berbeda dari interpretasi sebelumnya oleh Sean Connery dan Roger Moore yang lebih cenderung humoris. Salah satu kelemahan yang bisa dilihat adalah kurangnya momen-momen humor yang khas dalam film James Bond.
Pastinya, ini akan membuat penonton setia Bond merindukan Roger Moore. Sebab, beberapa penggemar mungkin mengharapkan adegan-adegan humor yang biasanya menjadi ciri khas dalam seri ini. Namun, Dalton menghadirkan James Bond sebagai sosok yang lebih kelam dan rumit.
Karakter pendukung kurang berkesan
Rupanya, masalah keaktoran adalah sisi yang paling banyak mendapat sorotan dalam The Living Daylights. Sebelumnya, kita sudah membicarakan dua tokoh antagonis utama yang kurang greget. Kini, kita pun akan membidik karakter lainnya. Kara (Maryam d’Abo), seorang pemain cello Rusia, yang memiliki hubungan dengan jenderal Rusia, tetapi pada akhirnya justru jatuh cinta padanya.
Abo sangat cocok dalam memerankan tokoh tersebut. Sayangnya, sebagai satu-satunya Bond girl, banyak yang menganggapnya tidak memiliki karisma atau aura untuk bersanding bersama Bond. Berikutnya, karakter Moneypenny yang muncul kembali dalam seri kali ini. sebenarnya, Caroline Bliss mengisi peran ini dengan cukup baik. Namun, naskah film ini seolah kekurangan ruang untuk memberi kesempatan baginya bereksplorasi.
Mungkin, Anda akan menemukan perbedaan antara ulasan ini dengan beberapa review lain mengenai Film The Living Daylights ini. Dalam sebagian besar ulasan, Dalton seolah merasakan bagaimana menjadi George Lezenby. Namun, apa pun kritik tersebut tidak dapat mengesampingkan bukti kesuksesan film ini pada masa itu. Maka, saya merasa tidak berlebihan pula untuk mengatakan James Bond versi Timothy Dalton ini cukup berhasil untuk membebaskan diri dari bayang-bayang kejayaan para aktor sebelumnya.