Never Say Never Again adalah film James Bond yang meluncur di pasaran pada tahun 1983. Uniknya, film ini bukan bagian dari seri utama yang buatan EON Productions. Jack Schwartzman memproduksi film ini dan memaksudkannya sebagai remake dari Thunderball yang rilis tahun 1965. Di sini, selain mendapati Sean Connery kembali memerankan James Bond, sebagian besar ceritanya pun mengikuti plot asli Thunderball.
Ringkasan Cerita Film Never Say Never
Never Say Never Again memulai dengan James Bond (Sean Connery) yang telah pensiun dari dinas MI6 setelah menghabiskan beberapa tahun dalam kedamaian relatif. Namun, ketika dunia menghadapi ancaman serius, Bond mendapatkan tugasnya kembali sebagai agen rahasia terbaik Inggris.
Table of Contents
Ancaman datang dari organisasi kriminal SPECTRE, yang dipimpin oleh Ernst Stavro Blofeld (Max von Sydow). Blofeld memiliki rencana jahat untuk mencuri dua bom nuklir dan mengancam untuk meledakkannya di dua kota besar jika tuntutan pembayarannya tidak dipenuhi oleh pemerintah Inggris dan Amerika. Untuk menghadapi ancaman ini, M (Edward Fox), kepala MI6, menugaskan Bond untuk menjalankan misi penyelamatan dunia.
Dalam upayanya untuk menghentikan Blofeld dan menggagalkan rencananya yang mematikan, Bond melakukan berbagai aksi mata-mata yang berbahaya dan melibatkan dirinya dalam berbagai pertarungan fisik. Dia juga berurusan dengan Domino Petachi (Kim Basinger), seorang wanita yang memiliki hubungan pribadi dengan Blofeld dan menjadi kunci untuk mengungkapkan rencananya.
Perjalanan Bond untuk memecahkan misteri di balik rencana SPECTRE membawanya ke Bahama, Prancis, hingga Mesir. Selama misinya, Bond membentuk aliansi dengan beberapa karakter pendukung, seperti Felix Leiter (Bernie Casey), seorang agen CIA yang membantu dalam penyelidikan, dan Nicole (Barbara Carrera), sekutu Blofeld yang licik.
Sementara Bond mengejar Blofeld dan berusaha menggagalkan rencananya, dia harus menghadapi berbagai rintangan, termasuk agen-agen SPECTRE yang sangat terlatih dan jebakan mematikan.
Kelebihan Film Never Say Never
Kerinduan pada Sean Connery
Never Say Never Again merupakan film James Bond yang spesial karena menghadirkan kembali Sean Connery sebagai agen rahasia ikonik tersebut. Sean Connery adalah aktor yang pertama kali memerankan James Bond dalam film Dr. No pada tahun 1962 dan menjadi sangat terkenal dalam peran ini.
Setelah absen dari peran tersebut selama beberapa tahun, penggemar Bond sangat menantikan kembalinya Connery. Kepribadian yang karismatik dan ciri khasnya dalam memerankan Bond menjadikan film ini istimewa karena mengingatkan kita pada akar sejarah karakter tersebut.
Karakter antagonis yang kuat
Klaus Maria Brandauer membawakan karakter Maximilian Largo dengan sangat baik. Largo adalah sosok yang tajam, berpendidikan tinggi, dan memiliki daya tarik yang memikat. Dia adalah musuh Bond yang ideal dengan motivasi yang jelas, yaitu mencuri senjata nuklir untuk tujuan pribadinya. Keberhasilan Brandauer dalam memerankan karakter ini memberikan dimensi lebih pada konflik antara Bond dan Largo.
Di samping itu, kita masih memiliki Blofield. Max Von Sydow memerankan karakter Ernst Stavro Blofeld dengan sangat baik. Ia membawakan karakter ini dengan tampilan yang cukup dingin dan tegas dan berhasil menciptakan konflik serta ketegangan yang penting dalam cerita. Sydow memberikan penampilan yang cukup meyakinkan sebagai penjahat yang cerdas dan licik. Kemampuan aktingnya berhasil memberi keangkeran yang tidak akan kita temukan dalam Blofield-Blofield yang lain.
Menonjolkan sisi kemanusiaan
Melihat bagaimana sosok M dan Q tampil di sini, saya mesti mengatakan bahwa Never Say Never Again menampilkan karakter-karakternya dengan sisi manusiawi. Pasalnya, M di sini menggambarkan sosok yang cenderung angkuh bagaikan bangsawan, sementara Q lebih seperti orang yang berpandangan sinis dan pesimistik.
Banyak yang menyayangkan hal itu, tetapi jika saya mendapat pertanyaan: mengapa keduanya jadi demikian? Saya akan balik bertanya, bagaimana jika Anda menjalani hidup dengan sebagai seorang anggota organisasi rahasia?
Selain itu, Sean Connery membawakan Bond dengan lebih banyak emosi dan kerentanan dibandingkan dengan beberapa film Bond sebelumnya. Ini memberi nuansa kemanusiaan pada karakter yang biasanya tampil sebagai agen rahasia yang tak terkalahkan. Di sini, kita dapat merasakan keraguan dan perasaan Bond dalam menghadapi tugas beratnya, menjadikan keterlibatan emosional dalam cerita semakin kuat.
Latar eksotis
Seperti yang diharapkan dari film James Bond, “Never Say Never Again” menghadirkan berbagai latar eksotis yang memukau. Pengambilan gambar yang indah di lokasi-lokasi seperti Bahama, Spanyol, dan Prancis menambahkan sentuhan visual yang memikat dan memperkaya pengalaman penonton. Latar belakang yang menawan ini tidak hanya menjadi latar untuk adegan aksi, tetapi juga menjadi elemen penting dalam atmosfer film ini.
Kelemahan Film Never Say Never
Humor berlebihan
Para kritikus cenderung mengomentari penggunaan humor yang terasa berlebihan. Beberapa adegan humor tampak terpaksa atau tidak selaras dengan suasana film James Bond yang biasanya lebih serius. Ini dapat mengganggu pengalaman penonton yang mencari ketegangan dan aksi yang mendalam. Oh, hampir lupa saya menyebut sosok Rowan Atkinson yang muncul sebagai seorang diplomat berpembawaan kikuk. Mungkin, para pembuat film harus belajar banyak pada sosok Nigel S. Fawcett itu mengenai bagaimana memasukkan sisi komedi yang lucu dengan proporsional.
Alur lambat
Berikutnya, tidak sedikit yang menganggap bahwa alur cerita Never Say Never Again terasa lambat bila kita membandingkan dengan film-film Bond lainnya.
Kecepatan alur yang lebih lambat dapat mengurangi ketegangan dan ekspektasi dalam film aksi seperti ini.
Kurangnya keseruan
Meskipun film ini memiliki elemen-elemen khas James Bond. Terutama, dalam hal aksi, sebagian pengamat merasa bahwa film ini kurang menghadirkan keseruan yang biasanya terkait dengan film-film Bond.
Kelemahan dalam pengembangan karakter atau kurangnya aksi yang mengagumkan dapat mengurangi daya tarik film ini bagi mereka yang mencari hiburan yang lebih eksplosif.
Baiklah, saya harus mengingatkan bahwa Never Say Never Again bukanlah bagian dari seri resmi James Bond yang diproduksi oleh EON Productions. Oleh karena itu, membandingkan film ini dengan film-film Bond lainnya mungkin akan terkesan subjektif. Meskipun memiliki kelemahan, film ini tetap menarik dan kembalinya Sean Connery merupakan penentu yang penting untuk hal itu.