the fast saga

The Fast Saga: Sinopis dan Ulasan Film ke-9 Fast & Furious

  • Ide Cerita
  • Cinematografi
  • Plot dan karakter
3.7/5Overall Score
Specs
  • Sutradara: Justin Lin
  • Pemain: Vin Diesel, Michelle Rodriguez, John Cena, Jordana Brewster,
  • Rilis: 2021
Pros
  • visualisasi dan efek spesial masih mengesankan
  • Adegan aksi masih seru
Cons
  • Banyak hubungan antar bagian alur cerita terasa dipaksakan
  • Beberapa adegan menegangkan agak berlebihan

Sinopsis The fast Saga

Film The Fast Saga membuka cerita dengan sebuah adegan di masa lalu. Tepatnya, masa lalu keluarga Toretto. Jack Toretto, ayah Dom, merupakan seorang pembalap. Ia sedang menjalani sebuah perlombaan dan bersaing dengan seorang pembalap lain bernama Kenny Linder.

Ketika mobil Jack memasuki pitstop, semua kru segera memeriksa kondisi mobil tersebut Dom dan adik laki-lakinya, Jakob Toretto juga menjadi anggota kru tersebut. Balapan tersebut berakhir dengan kematian Jack Toretto saat harus bersaing dengan Kenny dalam jarak dekat.

Di masa kini, Dom tinggal menyepi bersama Letty dan Brian kecil. Mereka mendapat kunjungan dari Roman, Tej, dan Ramsey. Ramsey dan yang lainnya memberitakan tentang hilangnya kecelakaan sebuah pesawat yang membawa Mr. Nobody dan timnya. Ramsey meminta bantuan Dom untuk menemukan sebuah perangkat yang ada dalam pesawat tersebut.

Meskipun sempat menolak, Dom akhirnya menyusul Letty dan kawan-kawannya untuk mengamankan perangkat tersebut. Situasi menjadi rumit saat Dom dan timnya harus berjibaku melawan tentara lokal di area sekitar jatuhnya pesawat. Tiba-tiba, sesorang muncul dengan sebuah mobil dan berhasil merebut perangkat bernama ares tersebut. Dom cukup shock melhat sosok yang menghalanginya kini adalah Jakob (John Cena), adiknya sendiri.

Maka, Dom dan timnya harus berpencar untuk melakukan beberapa pekerjaan. Mia yang turun tangan membantu mereka pergi ke Tokyo bersama Letty untuk mancari petunjuk. Sementara itu, Dom dan yang lainnya berusaha menghentikan Jakob dan Otto yang mengincar bagian lain dari perangkat Ares.

Ulasan The fast Saga

Kegagalan Karakterisasi dan Konsep Cerita

Justin Lin kembali menyutradarai film The fast Saga ini. Kami cukup kaget saat menyaksikan Han pun hidup kembali. Kami tidak tahu apakah keberadaan Justin Lin harus selalu satu paket dengan Sung Kang yang memerankan karakter Han. Dari sisi cerita, Daniel Casey menggantikan Chris Morgan dalam penggarapan skenario telah berusaha membuat kemunculan karakter Han kembali menjadi masuk akal. Untuk itu, mereka menjalin keterlibatan Mr. Nobody dan Gisele yang telah meninggal. Sayangnya, setiap transisi tersebut terkesan terburu-buru dan agak berantakan.

Mengapa Jakob Toretto baru muncul dalam film ini? Kami pun tidak mampu menjawab pertanyaan itu. Memang, beberapa adegan kilas balik berusaha menuturkannya. Hal itu cukup menjawab mengapa Dom, Mia, atau Letty tidak pernah menyebut nama Jakob. Akan tetapi, keterlibatan Jakob dalam penyebab kematian Jack Toretto masih membingungkan. Sebenarnya, John Cena memerankan karakter tersebut dengan cukup baik. Namun, kita perlu mempertanyakan bagaimana pertumbuhan postur Jakob bisa melebihi kakaknya sendiri.

Karakter lain yang muncul kembali dan gagal adalah Sean Boswell. Karakter Sean muncul pertama kali dalam Tokyo Drift. Kami berharap setidaknya ia akan menjadi figur baru yang mengisi kekosongan Brian. Sayangnya, penampilan Sean dalam film ini sangat bertolak belakang karakter awalnya.

Memang, ia masih seorang penggila otomotif. Namun, sisi kelam dan kenaifannya seharusnya berkembang cukup baik tak terlihat sama sekali. Bukannya menjadi sosok yang tangguh, Sean malah menjelma penggila eksperimen mobil dengan roket demi mencapai sebuah rekor.

Dari Pembalap Jalanan ke Tentara Bayaran

Tanpa mengesampingkan kisah sedih dalam masa lalu keluarga Toretto, keterlibatan Dom dan Timnya dalam misi penyelamatan dunia kali ini patut dipertanyakan. Kecuali Jakob, tidak ada alasan yang cukup kuat dan masuk akal bagi Dom untuk berjibaku dengan pasukan bayaran lain demi mencegah kehancuran dunia.

Kita masih akan menyaksikan aksi seru di jalanan dengan mobil-mobil mewah dan cepat serta peralatan canggih. Sayangnya, film ini menjadi kehilangan esensinya saat balap mobil liar di jalanan hanya mengisi adegan-adegan kilas balik saja. Aksi Letty dan Roman di ladang ranjau memang cukup menghibur. Namun, Dom dan Jakob meruntuhkan hiburan tersebut dengan pengendalian mobil mereka yang semakin berlebihan.

Di samping itu semua, masih ada mobil pontiac yang mampu menembus atmosfer dan melaju ke ruang angkasa serta sepasang mobil sedan yang menjungkalkan truk lapis baja. Kami rasa membutuhkan lebih dari sekedar perangkat elektromagnetik hitungan-hitungan fisika untuk roket peluncur agar semua itu menjadi sedikit realistis.

Kesempatan Kedua

Kami memang sangat menyayangkan bagaimana film ini mengemas keseluruhan jalinan alur ceritanya. Meski demikian, apabila pembaca sekalian sekadar ingin menikmati aksi yang penuh ledakan dan adegan tak terduga, The Fast Saga mampu menghadirkannya.

Dukungan dari teknologi dan efek visual pun masih sangat mengesankan. Akan tetapi, sebagaimana yang telah kami perkirakan, film ini banyak menuai kritik. Selain dari para kritikus film, kritik yang tak kalah tajamnya pun datang dari penikmat setia The Fast and The Furious sejak film pertamanya.

Berdasarkan semua uraian tersebut, cerita adalah hal yang menjadi sorotan utama dalam film berdurasi kurang lebih 143 menit ini. Kesuksesannya meraup keuntungan hampir empat kali lipat dari anggaran produksinya pun masih menobatkan franchise ini menjadi film box office.

Satu adegan yang cukup jelas dalam film ini adalah bagian ketika Dom memberikan kesempatan kedua untuk Jakob. Saat itu, terlihat bagaimana Dom mendapat pencerahan melalui kata-kata yang pernah diucapkan Brian. Hal itu menunjukkan bahwa The Fast Saga telah berusaha keras untuk tetap berada dalam jalur The Fast and The Furious.

Akhirnya, semoga akhir film ini membuka kesempatan untuk mobil 10 detik berikutnya menjadi lebih segar dan matang. Tidak hanya dari segi penceritaan, tetapi juga cerita dan perkembangan para karakternya.

rimbapena
rimbapena

Seorang penulis lepas dan pengajar di kota Surabaya yang memiliki dedikasi yang tinggi terhadap penulisan dan concern terhadap sistem pendidikan di Indonesia.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *