You Only Live Twice (1967) merupakan film James Bond kelima, dan masih menampilkan Sean Connery sebagai agen rahasia MI6, James Bond. Dasar dari film ini adalah novel Ian Fleming tahun 1964 dengan judul yang. Banyak yang mengatakan bahwa ini adalah salah satu film Bond dengan cerita yang tak sepenuhnya sesuai dengan novel.
Kali ini, kita menemukan nama Lewis Gilbert sebagai sutradara. Namun, untuk lagu tema film ini, John Barry seolah memiliki posisi yang belum tergantikan. Rilis pada tanggal 12 Juni 1967, You Only Live Twice mengisahkan kekhawatiran akan terjadinya Perang Dunia III akibat menghilangnya dua pesawat ulang alik milik Amerika Serikat dan Rusia (Uni Soviet). Penyelidikan Bond terhadap kasus tersebut membawanya ke Jepang hingga menemukan sebuah organisasi yang terkait dengan SPECTRE milik Ernst Stavro Blofeld.
Table of Contents
Ringkasan Cerita You Only Live Twice
Amerika dan Uni Soviet saling menuduh dan mengakibatkan ancaman terhadap perdamaian global. Menghilangnya roket Amerika di ruang angkasa meningkatkan ketegangan antara dua kekuatan besar tersebut. Dugaan bahwa pesawat itu jatuh di wilayah Laut Jepang membawa Amerika dan Inggris bekerja sama untuk mengungkap misteri yang mengancam stabilitas dunia.
Di tengah ketegangan, James Bond mendapat tugas untuk menyelidiki dan mengungkap kebenaran di balik kejadian-kejadian misterius tersebut. Agar dapat mengintai dari dalam, Bond menyamar sebagai seorang nelayan Jepang bernama Taro Todoroki. Mendarat di tanah Jepang, Bond mulai mengumpulkan petunjuk dan informasi. Ia bekerja sama dengan Aki, seorang agen rahasia Jepang yang cerdas dan ulung dalam seni penyamaran.
Ternyata, penyelidikan itu membawa Bond dan Aki pada jejak SPECTRE dan mengindikasikan bahwa dalang di balik semua ini adalah Ernst Stavro Blofeld (Donald Pleasence). Blofeld, yang merasa terancam oleh Bond, berusaha menangkapnya sebelum rahasianya terbongkar. Di sisi lain, untuk menghadapi Blofeld dan mengungkap rencana jahat SPECTRE, Bond bersekutu dengan kelompok ninja Jepang yang tangguh.
Bersama kelompok tersebut, Bond menyusup ke markas rahasia SPECTRE yang tersembunyi di dalam gunung berapi yang misterius. Di tempat itu, Bond menemukan rencana jahat Blofeld. Sengaja, Blofeld menculik pesawat ruang angkasa Amerika dan Soviet untuk menciptakan krisis dunia ketiga. Tujuannya, memicu perang besar antara kedua kekuatan tersebut.
Maka, Bond, Aki, dan rekan-rekannya harus bertempur melawan Blofield dan anggota SPECTRE lainnya di dalam kompleks gunung berapi. Bisakah agen 007 menyelesaikan tugas tersebut dan mencegah terjadinya benturan kekuatan antara dua negara raksasa di dunia yang dapat membahayakan kehidupan manusia?
Kelebihan Film You Only Live Twice
Aksi dan Karakterisasi Bond yang Konsisten
Standarnya, sejak film pertama, James Bond selalu menawarkan aksi dan pertempuran yang menegangkan, dan flm kelimanya ini pun sukses mempertahankan standar yang merupakan ekspektasi penonton itu. Contohnya, adegan pertarungan ninja dalam gunung berapi dan konfrontasi antara Bond dan anggota SPECTRE menambah ketegangan dan kegembiraan bagi penonton.
Di sisi lain, meskipun berfokus pada aksi, kita tetap melihat beberapa aspek pengembangan karakter James Bond. khususnya, hubungannya dengan Aki dan sejumlah adegan yang menggambarkan kerentanannya. Namun, sebagian pengamat memiliki pendapat berbeda tentang penampilan Sean Connery dalam film ini. Sebaiknya, saya membahas hal ini pada bagian kelemahan nanti.
Perpaduan Nuansa Eksotis dan Elegan
You Only Live Twice membawa kita menjelajahi lokasi-lokasi eksotis di Jepang, di antaranya adalah Tokyo. Misalnya, tipikal orang-orang Jepang yang sesuai dengan Bond. Selama ini, kita mengetahui Bond selalu berusaha tampil rapi dan elegan. Oleh karena itu, Jepang sangat sesuai.
Kemudian, seting pada markas SPECTRE, yaitu sebuah kompleks rahasia di dalam gunung berapi, menyajikan sensasi eksotisnya dengan sangat baik. Oh, saya hampir lupa menyebutkan kolam ikan piranha yang menjadi peliharaan Blofield. Cukup menarik bagi saya menemukan pemandangan ini walaupun kita sangat jauh dari Sungai Amazon.
Totalitas Desain dan Produksi
Satu sisi yang layak mendapat apresiasi adalah desain dan produksi film ini yang penuh totalitas. Anda bisa melihatnya dalam adegan-adegan yang berlokasi di markas rahasia SPECTRE. Penggambaran visual dari kompleks ini memberikan nuansa futuristik untuk eranya.
Lalu, upaya untuk memasukkan seni beladiri ninja pertempuran, yang sungguh “Jepang”. Di sisi lain, John Barry kembali menunjukkan kelasnya sebagai komposer. Di sini, Barry memberikan nuansa oriental yang indah di seluruh proses dan judul lagu Nancy Sinatra sangat menarik.
Kelemahan Film You Only Live Twice
Pendapatan Kecil untuk Anggaran yang Besar
Sebenarnya, hal ini bukan termasuk dalam unsur pembangun fllm, tetapi saya tertarik untuk memasukkannya sebagai fakta. Meskipun memiliki anggaran produksi yang besar, film James Bond kelima ini meraih pendapatan box office tidak sebanding dengan pengeluarannya. Ini bisa menjadi kelemahan dalam hal efisiensi keuangan.
Pasalnya, bila kita membandingkan film ini dengan Thunderball yang memakai anggaran relatif lebih sedikit, perbedaan labanya cukup terlihat. Meskipun pada akhirnya berhasil menghasilkan keuntungan dalam jangka panjang, pendapatan awal yang kurang mengesankan bisa dianggap sebagai kelemahan dari sudut pandang keuangan.
Penggunaan Gadget Berlebihan
Salah satu ciri khas film-film James Bond adalah penggunaan gadget-gadget canggih. Namun, dalam You Only Live Twice, Bond seolah menggunakan gadgetnya secara berlebihan dan bahkan kadang-kadang kurang masuk akal. Padahal, dalam film-film sebelumnya, Bond menggunakan gadget-gadgetnya dengan cukup efektif.
Bagaimanapun, terlalu banyak gadget maupun penggunaannya yang berlebihan dalam satu film bisa mengurangi kredibilitas cerita dan mengalihkan perhatian dari alur utama. Selain mengecewakan ekspektasi lebih terhadap aksi personal Bond, hal ini jugalah yang membuat pembiayaan produksi lebih besar.
Kejenuhan Sean Connery
You Only Live Twice adalah film kelima dengan Sean Connery sebagai James Bond. Meskipun Connery adalah aktor yang luar biasa dan ikonik dalam peran ini, saya menemukan sedikit kejenuhan interpretasinya kali ini. Memang, Connery tetap sangat profesional. Ia memerankan Bond dengan sangat baik dan tidak ada yang meragukan hal itu. Namun, jika kita memperhatikan sedikit lebih teliti, pada paruh kedua durasi film, Bond terlihat lebih liar daripada biasanya. Seolah, Connery hendak melampiaskan sesuatu di balik totalitas dalam aktingnya.
Mungkin, fakta bahwa ia telah memerankan karakter ini sejak film pertamanya berdampak pada energi dan semangat yang ia bawa ke dalam peran tersebut. Meskipun demikan, terlepas dari kelemahan-kelemahan tersebut, Connery tetap berhasil menjadi James Bond yang khas. Hal itulah yang kemudian membuat You Only Live Twice masih memiliki banyak hal yang menarik untuk dinikmati.