Pertama kali saya mendapat informasi tentang seri The Heroes of Olympus adalah dari seorang murid saya. Pastinya, ia juga sangat menyukai genre fantasi. Maka, saya mulai membaca The Lost Hero dan memang ceritanya sangat bagus. Sudah lama saya mengenali gaya Rick Riordan dengan Percy Jackson-nya yang memang tidak pernah mengecewakan. Nah, mulai dari The Son of Neptune ini, saya merasa novel fantasi-petualangan ini akan semakin menarik karena si Percy telah kembali.
Daftar Isi
The Son of Neptune – Sinopsis
Percy Jackson mendapati dirinya tak mampu mengingat apa-apa selain sebuah nama, Annabeth. Kini, dirinya berada di Perkemahan Jupiter, sebuah perkemahan yang dihuni oleh para demigod Romawi. Percy tidak tahu siapa dia dan merasa terasing di antara orang-orang yang tampaknya mengenalnya. Namun, dia segera berteman dengan Frank Zhang, seorang demigod keturunan Mars yang memiliki kemampuan untuk berubah menjadi hewan, dan Hazel Levesque, seorang demigod keturunan Pluto yang memiliki masa lalu yang misterius.
Hazel memiliki rahasia gelap dari masa lalunya yang masih menghantuinya. Frank merasa rendah diri karena kemampuannya yang aneh dan keturunan yang terhormat. Sementara itu, Percy mencoba untuk mengingat kembali ingatannya yang hilang dan merasa terdorong oleh rasa tanggung jawabnya sebagai seorang demigod.
Kemudian, Percy, Hazel, dan Frank menerima sebuah misi berbahaya untuk menghentikan serangan monster yang semakin sering terjadi dan menghadapi ancaman dari dewa Romawi yang kuat. Dalam perjalanan mereka, mereka menghadapi monster-monster mitologi yang menakutkan, seperti Gorgon dan gigi-seribu. Mereka juga harus menghadapi dewa-dewa Romawi seperti Mars dan Juno, yang memiliki peran penting dalam nasib mereka.
Ketiga remaja tersebut membentuk persahabatan yang kuat sepanjang perjalanan mereka. Mereka harus berjuang melawan ketakutan pribadi, keragu-raguan, dan konflik internal mereka sendiri. Sementara itu, mereka menemukan petunjuk yang mengarah pada ancaman yang lebih besar yang mengancam dunia dewa-dewi.
The Son of Neptune – Review
Kekuatan Karakter Utama
Kita tidak perlu meragukan lagi bahwa novel ini menonjol dalam pengembangan karakter utamanya, yaitu Percy Jackson sendiri. Meskipun dia kehilangan ingatannya, kita melihat perjuangannya untuk mengingat identitasnya dan memahami kembali kekuatannya. Tentunya, tidak berlebihan jika saya mengatakan sejak seri sebelumnya, Percy adalah daya tarik utama dalam cerita-cerita Rick Riordan. Keberanian, kekuatan, dan kejujurannya membuat pembaca mudah mengingat dan menyukainya.
Petualangan Seru
Bukan berarti tanpa Percy kita tidak akan menemukan petualangan yang seru. Akan tetapi, Percy membuat petualangan dalam cerita-ceritanya menjadi lebih seru. Buku ini pun menyajikan petualangan yang mendebarkan. Percy, bersama dengan teman-temannya di perkemahan Jupiter, menghadapi berbagai tantangan dan monster mitologi. Aksi dan ketegangan terus meningkat sepanjang cerita, menjadikannya membaca yang sangat seru dan menghibur.
The Son of Neptune – Review
Mitologi Romawi
Apabila dalam novel sebelumnya kita masih melihat lebih banyak unsur dalam mitologi Yunani, The Heroes of Olympus menyajikan kepada kita penggabungan mitologi Yunani dan Romawi. Dalam The Son of Neptune ini, kita akan lebih banyak lebih mendalami mitologi Romawi, dengan dewa-dewa Romawi seperti Jupiter, Mars, dan Neptunus berperan penting dalam alur cerita. Maka, tidak salah jika saya menyebut The Lost Hero sebagai pintu masuknya karena di sini kita akan memfokuskan perhatikan kepada mitologi Romawi. Pastinya, hal ini memberikan nuansa yang berbeda dan menarik bagi pembaca yang sudah akrab, baik dengan mitologi Yunani, maupun Romawi.
Masih Banyak Humor
Humor adalah salah satu ciri khas dari karya Rick Riordan, dan beliau tetap menghadirkannya dalam novel ini. Dialog antarkarakter yang cerdas dan situasi-situasi lucu menjaga suasana ringan meskipun dalam situasi yang berbahaya. Pastinya, Percy juga memiliki peran penting dalam memantik situasi lucu di sini kalau kita memperhatikan dan membandingkan karakternya dengan Hazel dan Frank. Celetukan-celetukan dari Percy mampu membuat siapa pun yang membaca buku ini tersenyum, bahkan tertawa di sepanjang perjalanan.
The Son of Neptune – Review
Pembukaan yang Lambat
Awalnya, saya mengira hal ini hanya berasal dari sudut pandang saya semata. Namun, setelah menelusuri beberapa forum, pembukaan yang lambat memang merupakan salah satu kritik umum terhadap novel ini. Awal cerita menampilkan Percy Jackson dalam keadaan kehilangan ingatannya dan berjuang untuk mengenali dirinya sendiri. Memang, bagian ini memiliki peran penting dalam pengembangan karakternya, tetapi rupanya tidak sedikit pembaca yang merasakan pembukaan ini terlalu lambat. Mungkin, kita hanya merindukan aksi dan ketegangan yang biasanya mengawali novel petualangan seperti ini.
Plot Semakin Rumit
Baiklah, saya tidak lagi bisa memungkiri hal ini. Bila membandingkan dengan seri sebelumnya, The Heroes of Olympus sepertinya memiliki alur cerita yang semakin kompleks seiring berjalannya waktu. Dengan memasukkan mitologi Romawi, banyak karakter baru, dan plot yang lebih dalam, novel-novel ini bisa menjadi rumit untuk diikuti. Mungkin, sebagian pembaca merasa kewalahan oleh jumlah informasi yang diberikan atau merasa perlu untuk mengingat banyak detail dari buku sebelumnya. Akibatnya hal ini bisa membingungkan, terutama bagi pembaca yang sama sekali belum mengikuti petualangan Percy dalam novel-novel sebelumnya.
Akhirnya, saya hanya bisa menyimpulkan bahwa bisa juga ada pembaca yang membutuhkan pendekatan yang lebih lambat dalam pembukaan. Alasannya, hal itu bisa memungkinkan mereka untuk lebih terhubung dengan karakter dan lebih memahami alur cerita yang kompleks ini. Bagaimanapun, The Son of Neptune, sebagaimana sekian banyak novel pendahulunya, merupakan dunia fantasi yang mengagumkan dari Om Rick Riordan.