Film Aquaman merupakan film superhero berdasarkan komik dari DC dengan nama yang sama. Warner Bross mendistribusikan film ini sebagai film keenam dalam DC Extended Universe. Agar review film Aquaman ini bisa lebih kita nikmati, mari kita menyimak sekilas tentang ceritanya terlebih dahulu.
Review Film Aquaman
Sinopsis Film Aquaman
Pada tahun 1985, seorang penjaga mercusuar di Maine bernama Thomas Curry (Temuera Morrison) menyeamatkan seorang wanita bernama Atlanna (Nocole Kidman) dari sebuah badai. Atlanna adalah seorang ratu dari bangsa Atlantis, bangsa yang mendiami dasar samudra. Thomas dan Atlanna kemudian jatuh cinta dan melahirkan seorang anak laki-laki. Mereka menamai anak yang memiliki kemampuan dapat berkomunikasi dengan makhluk laut sebagai Arthur Curry.
Table of Contents
Karena sebuah alasan, Atlanna harus meninggalkan keluarga kecilnya dan kembali ke Atlantis. Atlanna memercayakan Arthur muda untuk mendapat bimbingan dari Nuidis Vulko (Williem Defoe). Arthur tumbuh dan berkembang menjadi seorang pejuang tangguh. Namun, ia menolak untuk kembali ke Atlantis setelah mengetahui sang ibu mendapatkan eksekusi karena keberadaan dirinya dan ayahnya.
Di dunia bawah laut, Raja Orm Marius (Patrick Wilson), berencana untuk nenghancurkan dunia permukaan karena telah mencemari lautan. Untuk menjalankan rencana itu, Orm yang juga adik tiri Arthur itu berusaha meyakinkan Raja Nereus dari Xebel agar menyatukan Atlantis. Hal itu membuat Putri Mera, putri dari Raja Nereus, menolak pertunangannya dengan raja Orm dan pergi mencari Arthur.
Mera meminta bantuan Arthur untuk menghentikan rencana Raja Orm. Maka, dengan dorongan dari Vulko, Arthur dan Mera melakukan perjalanan untuk menemukan Trident of Atlan. Sanggupkah Arthur menemukan artefak milik penguasa pertama dari Atlantis dan menghentikan rencana Raja Orm?
Ulasan Film Aquaman
Kami memberikan apresiasi untuk mereka yang terlibat dalam penyusunan cerita dan skenario film ini. Akan Beall, Geoff Johns, dan David Leslie Johnson-McGoldorick telah berkolaborasi dengan sangat menawan. Mereka menghasilkan sebuah kisah yang sangat berbeda bila kita membandingkannya dengan karakter superhero DC yang lain.
Kesan kelam yang melatari kisah-kisah pahlawan super asal DC seakan sirna pada sisi personal Aquaman ini. Sebagai sutradara, James Wan benar-benar sukses menciptakan nuansa atau suasana yang segar. Dunia Aquaman bukanlah dunia abu-abu, melainkan dunia penuh warna dengan aksi yang gahar sekaligus estetik.
Sebagai superhero yang pernah bekerja sama dengan Batman, Aquaman adalah seorang penyeimbang. Ia menawarkan petualangan yang menyenangkan tanpa menghapus ciri khas dari kaum pahlawan super dalam semestanya.
Karakter dan Chemistrinya
Bagamana denga Jason momoa alias si Arthur? Ya, ia tetaplah si Arthur yang kami kenal di Justice League. Ia adalah orang yang sempat menolak tawaran Bruce Wayne untuk menghadapi Stepphenwolff. Akan tetapi, dalam film ini, kita akan melihat berbagai sisi yang telah membentuk sosok Arthur menjadi dirinya saat ini.
Arthur adalah sosok setengah manusia. Boleh juga kita menyebutnya setengah dewa jika melihat dari sudut pandang mitologi. Oleh karena itu, ia memiliki sisi humanis sebagaimana orang seusianya. Ia memiliki kekuatan dan sangat percaya diri karenanya. Namun, ia juga sosok yang rapuh, yang merasa bangsanya sendiri tidak pernah mengakui keberadaannya.
Uniknya, Arthur yang memang berperawakan garang menghadapi keadaan tersebut dengan gaya yang cuek. Kami tidak memungkiri bahwa Jason Momoa adalah sosok yang tepat untuk memerankan karakter Arthur Cury yang seperti ini. Mungkin, Jason bahkan cukup menjadi dirinya sendiri.
Di sisi lain, keberadaan Putri Mera seakan menjadikan jalan yang ditempuh oleh Arthur tak ubahnya mata uang. Mera ternyata pernah mendapat didikan dari Ratu Atlanna dan hal itu menjelaskan bagaimana ia bisa mengenal Arthur dengan sangat baik dalam waktu yang relatif singkat. Tidak berlebihan rasanya kalau Amber Heard mendapatkan pujian untuk perannya sebagai putri raja Nereus itu. Dengan rambutnya yang tampak selalu basah, Putri Mera tampak sangat jelita dan “Merah”
Satu sisi yang enggan kami lewatkan dalam film ini adalah sosok Nicole Kidman yang memerankan Ratu Atlanna. Meskipun beberapa bagian pada awal dan menjelang puncak ketegangan cukup mudah untuk ditebak, Nicole Kidman yang melakukan adegan laga adalah wow!
Celah dalam Plot
Tanpa mengesampingkan kekuatan chemistry antara karakter maupun pemerannya, film Aquaman ini pun memiliki kekurangan. Khususnya, dari segi plot dan intensitas ceritanya menjelang dan pascaklimaks. Pembaca sekalian akan menemukannya dalam beberpa adegan sebelum Arthur menjadi pemilik The Trident of Atlan dan setelahnya.
Sebenarnya, dialog antar para tokoh dalam film ini cukup untuk melunasi celah-celah yang ditinggalkannya. Sayangnya, beberapa dialog yang berniat memasukkan nuansa humor justru berkesan meninggalkan tanda tanya. Kami lebih menikmati situasi antara Arthur dan Mera sesaat sebelum keduanya menghadapi David di Sisilia.
Bukan hal yang mengherankan jika celah-celah yang timbul tersebut merupakan efek awal cerita yang memang cukup lambat. Jika memang demikian, penambahan durasi mungkin akan menjadi solusi terbaik apabila film ini memiliki sekuel.
Selain itu, kami sempat bertanya-tanya mengapa orang-orang Atlantis masih membutuhkan kendaraan. Namun, film ini membuat kami memasuki peristiwa kolosal di dunia bawah laut yang sangat melegakan dahaga.
Demikian review film Aquaman ini. Film yang menyuguhkan paket yang cukup lengkap untuk genre aksi, fantasi, petualangan, maupun superhero. Kami yakin banyak di antara penikma film yang sepakat bahwa Aquaman adalah sebuah corak yang spesial di antara sederetan superhero asal DC Extended Universe.