Dark of The Moon - Transformers 2011

Resensi Dark of The Moon – Film Transformers 2011

  • Ide cerita
  • Plot
  • Karakter
  • Sinematografi
  • Timing
  • efek Visual
  • Penataan latar
  • Sound
  • Pesan moral
  • Logika cerita
3.5/5Overall Score
Specs
  • Produser: Steven Spielberg
  • Sutradara: Michael Bay
  • Skenario: Ehren Kruger
  • Sinematografer: Amir Mokri
  • Musik: Steve Jablonsky
  • Diatributor: Paramount Pictures
  • Rilis: 23 juni 2011
  • Durasi: 154 menit
Pros
  • Efek visual masih mengesankan
  • Sinematografi cukup bagus
  • Penataan latar cukup bagus
Cons
  • Banyak bagian klise
  • Karakterisasi kurang mendalam
  • Jalan cerita membosankan

Melanjutkan Revenge of The Fallen, Michael Bay kembali menggarap sekuel Transformers dan kembali pula nama Steven Spielberg muncul sebagai sutradara. Sayangnya, kita tidak akan menemukan kembali Megan Fox dalam film kali ini. Sebagai gantinya, Rosie Huntington-Whiteley memerankan Carly Spencer sebagai pacar Sam. Sebetulnya, vakumnya Mbak Megan di sekuel kali ini membuat saya cukup enggan menulis tentang film ini. Namun, entah mengapa setelah menonton kembali filmnya, selalu saja ada ide yang bergejolak dan meronta-ronta meminta saya untuk melepaskannya. Maka, perkenankan saya mempersembahkan kepada pembaca sekalian Dark of The Moon – Transformers 2011. 

Dark of The Moon – Sinopsis Film 

Di masa lalu, perang sengit antara dua faksi robot, Decepticons dan Autobots, terjadi di planet asal mereka, Cybertron. Dalam pertempuran ini, meskipun Autobots kalah jumlah dan pasti kalah, salah satu kapal Autobots berhasil melarikan diri dengan kargo rahasia yang menjadi kunci untuk kelangsungan hidup planet mereka, Cybertron. Namun, usaha pelarian mereka terhenti ketika kapal mereka mendapat sergapan dari para Decepticons. Akibatnya, kapal Autobots jatuh dan mendarat di Bulan.

Pemerintah Amerika Serikat mengetahui keberadaan kapal tersebut di Bulan, dan mereka secara rahasia meluncurkan misi Apollo 11 dengan dua awak kapal untuk menyelidiki temuan tersebut. Mereka menyembunyikan temuan tersebut dari dunia hingga pemerintah AS dan NEST (organisasi militer yang berkolaborasi dengan Autobots) mengetahuinya.

Optimus Prime dan Ratchet dari Autobots kemudian memeriksa Bulan dan menemukan bahwa kapal yang jatuh membawa Sentinel Prime, seorang pemimpin Autobot yang lama hilang. Selain itu, mereka pun menemukan pilar-pilar penting yang merupakan bagian dari teknologi jembatan waktu yang diciptakan oleh Sentinel Prime. Setibanya di Bumi. Optimus Prime menyadarkan kembali Sentinel  dengan bantuan Matrix of Leadership oleh Optimus.

Dark of The Moon – Sinopsis Film

Sementara itu, Sam Witwicky mencari pekerjaan dan merindukan temannya, Bumblebee. Saat ia dan mantan kepala Sektor 7, Simmons, mulai menyelidiki temuan di Bulan dan rencana jahat Megatron, mereka menyadari bahwa mereka harus melindungi Sentinel Prime agar menjauhkannya dari Megatron. Namun, saat mereka menyadari akan bahaya ini, Sentinel Prime telah mencuri pilar-pilar tersebut dan melarikan diri. Maka, rencana jahat Megatron pun mulai terungkap. Selama ini, Megatron berkolaborasi dengan Sentinel Prime untuk membawa Cybertron ke Bumi menggunakan pilar-pilar tersebut. 

Hanya Optimus Prime yang bisa menghidupkan kembali Sentinel dengan menggunakan Matrix, dan rencana tersebut berhasil berjalan karena hanya Sentinel yang dapat mengendalikan pilar-pilar tersebut. Sentinel membawa pilar-pilar tersebut ke lokasi yang diinginkannya, dan dalam upayanya mengaktifkan jembatan waktu, ia membuka jalan bagi Decepticons yang telah bersembunyi di Bulan untuk menuju Bumi. Di sisi lain, Optimus yang sempat meninggalkan Bumi, ternyata kembali dan memulai pertarungan antara Autobots melawan Decepticons. 

Dark of The Moon – Ulasan Film

Efek Visual yang Mengesankan

Transformers: Dark of the Moon mempertahankan reputasinya sebagai salah satu film dengan efek visual yang sangat mengesankan dalam waralaba Transformers. Aksi dan transformasi robot yang rumit dan kompleks, bersama dengan koreografi pertempuran yang canggih, memberikan pengalaman visual yang mendalam dan memukau. Karakter-karakter robot, baik Autobots maupun Decepticons, mendapat rancangan dan eksekusi dengan detail yang luar biasa. Oh, Anda seakan dapat melihat setiap gigi, engsel, dan perincian lainnya dalam setiap transformasi.

Di samping itu, bukan bermaksud spoiler, adegan aksi yang spektakuler dan epik di tengah kota Chicago yang hancur menciptakan visual yang luar biasa. Efek ledakan, runtuhnya gedung-gedung tinggi, dan pertarungan yang terjadi di lingkungan perkotaan yang hancur memberikan tampilan yang benar-benar mendebarkan. Selain itu, pergerakan kamera yang dinamis dan permainan cahaya yang cerdik menambah kedalaman dan intensitas pada adegan-adegan tersebut.

Sinematografi yang Cukup Bagus

Sinematografi dalam film ini memanfaatkan adegan aksi dan menjadikannya sebagai momen yang mendebarkan. Ketika adegan pertempuran berlangsung, kamera mengikuti pergerakan robot dengan lincah sehingga kita dapat menikmati pemandangan yang intens dan dinamis. Tentunya, hal ini menghadirkan perasaan kecepatan dan ketegangan yang sangat efektif.

Di sisi lain, pengambilan gambar dalam film ini juga cukup mengesankan, terutama dalam menangkap kehancuran dan kekacauan yang terjadi selama pertempuran. Penggambaran kota Chicago yang hancur adalah contoh yang sangat baik. Sinematografinya yang menekankan rincian-rincian kerusakan, debu, dan puing-puing yang berserakan di sekitar cukup detail dan reaalistis. Semua ini menciptakan atmosfer yang dramatis dan memukau.

Dark of The Moon – Ulasan Film

Penataan Latar yang Cukup Bagus

Penataan latar dalam Transformers: Dark of the Moon ini juga berperan penting dalam menciptakan dunia fiksi yang sesuai dengan cerita. Berbagai lokasi dalam film ini, termasuk markas NEST, kantor Dylan Gould, dan lokasi-lokasi kunci lainnya, mendapat perhatian pada detail yang sangat baik sehingga menciptakan nuansa yang sesuai dengan cerita. Baik properti maupun settingnya mendapat pengaturan dengan cermat untuk menciptakan suasana yang konsisten.

Namun, bagi saya, salah satu poin sorotan dalam penataan latar tetaplah penggambaran kota Chicago yang hancur selama pertempuran antara Autobots dan Decepticons. Dalam adegan-adegan ini, lokasi tersebut menjadi cukup kuat untuk membangun suasana kacau-balau dan kehancuran, menciptakan kontras yang kuat antara kehidupan perkotaan yang biasa dan dampak besar pertempuran robot raksasa.

Banyak Bagian Klise

Ternyata, saya baru menyadari kalau Optimus Prime memiliki potensi yang baik pula untuk menjadi pendongeng. Sayangnya, hal itu hanya satu di antara sekian bagian yang mulai menjadi klise dalam film ini. Salah satunya, pengutamaan dalam hal aksi dan superioritas para robotnya. Di sisi lain, adegan di mana karakter-karakter manusia terlibat dalam tindakan heroik telah menjadi situasi yang terasa familiar. Bukankah kita sering mendapati hal ini dalam film-film sebelumnya. 

Contoh lainnya adalah Sam Witwicky sendiri. Entah mengapa, saya merasa kisah ini selalu menempatkan Sam dalam situasi terjebak atau insidental. Bukankah, dalam dua film sebelumnya, Sam telah membuktikan dirinya, meski tanpa kemampuan yang spesial, sebagai sekutu yang baik bagi para Autobots? Khususnya, jika berkaitan dengan sesuatu yang dapat membahayakan keselamatan umat manusia di Bumi. Mengapa tidak sekalian saja menjadikannya sebagai sosok penting dalam NEST atau kesatuan pertahanan lainnya?

Dark of The Moon – Ulasan Film

Karakterisasi Kurang Mendalam

Rupanya, hal ini juga masih menjadi elemen yang mendapat banyak kritik. Pengembangan karakter Sam Witwicky, Carly Spencer, dan rekan-rekan mereka, mungkin tampak datar dan kurangnya lapisan psikologis. Maaf, bukannya saya tidak menyetujui hubungan mereka berdua karena Carly pun sudah berusaha membuktikan bahwa dirinya tak kurang seksi daripada Mak Mikaela. Namun, selain keberadaan Mikaela yang menguap begitu saja, peran Carly di sini pun kurang menawarkan sesuatu yang berbeda. Pastinya, hal ini membuat kita tak bisa mempertanyakan sesuatu karena tak akan ada penjelasan yang memuaskan yang bisa menjadi jawabannya. 

Di sisi lain, beberapa karakter robot mungkin juga kurang mendapat pengembangan yang memadai, dengan sedikit informasi tentang latar belakang, motivasi, atau kepribadian mereka yang diberikan kepada penonton. Sebagai hasilnya, penonton mungkin kurang peduli terhadap nasib atau perjuangan karakter-karakter dalam film. Misalnya, apakah hanya saya yang memiliki pertanyaan mengapa Optimus selalu mendapatkan situasi yang kurang menguntungkan bagi dirinya sendiri? 

Jalan Cerita yang Membosankan

Meskipun film ini penuh dengan aksi, pertempuran yang mengesankan, dan efek visual yang luar biasa, sebagian penonton dan kritikus merasa bahwa alur cerita utama film ini bisa menjadi membosankan atau terlalu rumit. Ada momen-momen di mana plot film terfokus pada aspek teknis atau penjelasan yang mungkin membuat penonton kehilangan minat dalam cerita utama. Terdapat banyak sub-plot dan elemen cerita yang berjalan secara bersamaan, dan beberapa di antaranya mungkin tidak terasa relevan atau kurang mendukung perkembangan utama. Baiklah, sampai sekarang saya masih belum bisa memahami mengapa Megatron selalu muncul walaupun sudah berkali-kali kalah dan hancur. Maka, sebaiknya tidak ada pula yang menyalahkan saya jika berpandangan bahwa Transformers, sejak dahulu, adalah cerita yang berpusat kepada Optimus dan Megatron saja. Demikian Dark of The Moon – Transformers 2011. 

rimbapena
rimbapena

Seorang penulis lepas dan pengajar di kota Surabaya yang memiliki dedikasi yang tinggi terhadap penulisan dan concern terhadap sistem pendidikan di Indonesia.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *