From Russia With Love

From Russia With Love

  • Ide cerita
  • Sinematografi
  • Akting pemeran
  • Latar dan Suasana
  • Musik
4.1/5Overall Score
Specs
  • Sutradara: Terence Young
  • Skenario: Richard Maibaum
  • Rilis: 10 Oktober 1963
  • Durasi: 115 menit
  • Produser: Harry Saltzman & Albert R. Broccoli
Pros
  • Sisi spionase yang kuat
  • Nuansa yang menarik
  • Perhatian lebih pada karakter
  • Aksi menegangkan dan Musik yang asik
Cons
  • Kontradiksi bagian awal dan akhir cerita
  • Tertahannya sisi antagonis
  • Keterbatasan efek visual dan perangkat

Belum lama ini kita pernah membahas film James Bond pertama, yaitu Dr. No. Kini, saya mencoba untuk mengulas film keduanya. Memang, ada alasan khusus untuk itu, tetapi saya akan menyebutkannya nanti. Baiklah, selamat menikmati sinopsis dan ulasan film From Russia With Love berikut ini.

Masih mendasarkan ceritanya pada novel karya Ian Fleming yang berjudul sama, From Rusia With Love melanjutkan petualangan sang agen rahasia 007, James Bond. Tidak sedikit yang menyatakan film ini memiliki kesan yang lebih baik dalam pembentukan karakter James Bond dalam film-filmnya yang akan datang. Untuk itu, mari kita menyimak bagaimana ringkasan ceritanya terlebih dahulu.

Sinopsis From Russia with Love

Sukses menjalankan misinya mengatasi Dr. No, Bond mendapat informasi bahwa seorang wanita Rusia bernama Tatiana Romanova (Daniela Bianchi) ingin membantu Britania Raya dengan memberikan dekoder Soviet LEKTOR yang sangat penting. Kemudian, Bond kemudian bertemu M, yang merupakan atasannya. M memberikan informasi lebih lanjut tentang misi ini untuk mengamankan dekoder LEKTOR dan membantu Tatiana melarikan diri dari Rusia.

Tiba di Rusia, Bond bertemu dengan Tatiana di kantor kedutaan Rusia dan mendapatkan informasi lebih lanjut tentang LEKTOR. Lalu, mereka merencanakan pelarian melalui Uni Soviet dengan kapal Orient Express. Di sisi lain, salah satu agen rahasia Spectre, Red Grant (Robert Shaw), mendapat perintah untuk membantu Tatiana dalam pelarian. Namun, sebenarnya ini adalah bagian dari rencana jahat Spectre untuk mencuri LEKTOR dan melenyapkan Bond.

Dalam Orient Express, Grant menunjukkan niat aslinya dan berusaha membunuh Bond. Namun, setelah melalui pertempuran sengit, Bond berhasil membunuh Grant. Kemudian, Bond dan Tatiana tiba di Venice yang mereka kira sebagai tempat LEKTOR berada. Sayangnya, di sini Bond mendapati kenyataan bahwa Tatiana merupakan bagian dari Spectre.

Apakah Tatiana akan mengkhianati Bond? Dapatkah Bond mengamankan LEKTOR yang merupakan misi utamanya?

Dan, apakah Bond dapat menyelamatkan diri dari buruan Spectre? Untuk pertanyaan terakhir, saya bisa memastikan jawabannya adalah “ya” karena bagaiamana kita dapat menikmati kisah Bond selanjutnya jika sang tokoh utama gugur di sini? Hehehe ….

Kelebihan From Russia with Love

Sisi Spionase yang Kuat

Saya harus mengatakan bahwa ini mengeksplorasi karakter James Bond dengan lebih dalam. Alasannya, Sean Connery yang kembali memerankan Bond, menampilkannya dengan karisma dan kepercayaan diri yang membuat karakternya semakin melekat pada penonton. Lalu, karakter Tatiana Romanova dan Red Grant menjadikan alur cerita dalam film ini lebih kompleks.

Di sisi lain, kita akan melihat kentalnya unsur spionase dalam film ini bila membandingkan dengan film sebelumnya. Bahkan, keberhasilan Maibaum dalam menggabungkannya dengan intrik perang dingin serta konspirasi mendapat apresiasi lebih daripada cerita asli dalam novelnya. Dalam film ini, Bond benar-benar membuktikan dirinya sebagai mata-mata terbaik walaupun harus melalui serangkaian konflik yang rumit.

Nuansa yang Menarik

Sisi positif lainnya dalam film ini adalah latar dan suasana. Seakan ingin mempertahankan kesan eksotis, seperti dalam film sebelumnya, dengan sentuhan dan sudut pandang yang berbeda, film ini menampilkan lokasi-lokasi seperti Rusia dan Venice, yang memberikan nuansa visual yang menarik dan tidak kalah dingin dengan dunia mata-mata yang menjadi kehidupan seorang James Bond.

Mungkin, saya dapat mengatakan dua faktor yang menyebabkan kemenarikan nuansa film ini. Pertama, intensitas penggambaran dalam dunia spionase itu sendiri tentunya. Di sini kita seolah mendapat sajian kecil, tetapi berkilau dari sisi seorang agen rahasia legendaris. Kedua, totalitas penggarapan film yang lebih matang.

Perhatian Lebih pada Karakter

Film ini memberikan lebih banyak waktu bagi karakter untuk berinteraksi dan mengembangkan hubungan di antara mereka. Ini memberikan dimensi emosional yang lebih dalam pada cerita.

Di sisi lain, walaupun memunculkan kesan sebagai gadis yang salah di waktu yang tepat, Daniela Branchi berperan bagus sebagai Tatiana. Lalu, kita tidak bisa melupakan Robert Shaw yang menjadikan sosok Grant pembunuh sebagai pembunuh yang mengincar Bond dan Tatiana.

Aksi Menegangkan dan Musik Ikonik

Meskipun belum sekompleks film-film tentang mata-mata yang belakangan kita nikmati, From Russia with Love mampu menampilkan adegan aksi yang memikat penonton pada eranya. Pertarungan di dalam Orient Express dan pertarungan akhir dengan Red Grant menjadi sorotan aksi yang cukup menghibur.

Kemudian, di sini kita akan kembali menemukan tema musik khas James Bond yang diciptakan oleh John Barry. Dengan demikian, fill ini seolah mengukuhkan musik tersebut sebagai ikon dari James Bond sekaligus salah satu tema musik film yang paling dikenal di dunia.

Kelemahan From Russia with Love

Kontradiksi Alur dan Akhir Cerita

Meskipun film ini memiliki beberapa adegan aksi yang menegangkan, pertempuran akhir dengan Red Grant terasa cukup singkat. Secara pribadi, saya merasa kurang puas untuk hal ini. Pasalnya, film ini memiliki awal yang cenderung lambat, yang seakan menginginkan penonton untuk lebih menikmati ceritanya. Sayangnya, pergerakan menuju klimaks hingga akhir bagian film menjari kurang seimbang.

Tertahannya Sisi Antagonis

Jangan salah, di sini kita menemukan sisi Bond yang berada dalam tekanan. Bahkan, dalam novelnya, Spectre memiliki kesan selalu satu langkah di depan tokoh utama kita. Sayangnya, kita malah sama sekali tidak dapat bertatap muka langsung dengan dedengkot utamanya. Membuat bagian ini tersembunyi di balik layar memang ide yang sangat brilian, tetapi dapat melemahkan cerita jika kita melihatnya dari sudut pandang berbeda. Mungkin, salah satu di antaranya adalah menipisnya kesan menakutkan yang ditimbulkan.

Keterbatasan Efek dan Perangkat

Sebenarnya, ini merupakan hal yang wajar mengingat film ini rilis pada tahun 1963. Sebaiknya, kita tidak mengharapkan efek visual yang gokil seperti film-film Bond yang muncul baru-baru ini. Akan tetapi, kita pun tidak dapat memungkiri bahwa hal ini dapat menimbulkan kesan kurang meyakinkan dan cukup kaku untuk adegan-adegan yang seharusnya tampil dramatis bisa terlihat agak kaku.

Pastinya, semua itu bersumber dari terbatasnya teknologi yang tersedia pada waktu itu tentu terbatas. Meski demikian, From Russia with Love tetap menjadi sekuel yang penting dalam franchise James Bond. Sebab, film ini telah memberikan kontribusi penting dalam perkembangan karakter James Bond dan kisah petualangannya di kemudian hari.

Baiklah, kini saya akan menyampaikan alasan khusus mengapa From Russia With Love menjadi objek pembahasan kita dalam artikel ini. Sebenarnya saya ingin membahas sekuel kedua dari trilogi Goal, tetapi judul itu sangat mirip dengan satu lagi film favorit saya, yaitu From Paris With Love. Pemeran utamanya adalah John Travolta. Sekarang, di akhir tulisan ini, saya pun membayangkan bagaimana jika tiba-tiba James Bond bangkit lagi dengan John Travolta sebagai pemerannya?

rimbapena
rimbapena

Seorang penulis lepas dan pengajar di kota Surabaya yang memiliki dedikasi yang tinggi terhadap penulisan dan concern terhadap sistem pendidikan di Indonesia.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *