Barney Ross kembali. Om Stallone masih memerankan pimpinan The Expendables ini. Saya menyebutnya pimpinan karena, seperti dua film yang lalu Barney bukan satu-satunya tokoh utama. Benar, kita tidak akan melihat semua bintang laga pada sekuel kedua kembali beraksi di sini. Namun, kita akan mendapatkan Wesley Snipes, Harrison Ford, Antonio Banderas, dan Mel Gibson. Selain itu, kita pun akan berkenalan dengan bintang-bintang muda, yaitu Kellan Lutz, Ronda Rousey, Glen Powell, dan Victor Ortiz. Nah, bagaimana jadinya film ini? Selamat menikmati Regenerasi dalam The Expendables 3.
Daftar Isi
Regenerasi dalam The Expendables 3 – Sinopsis Film
The Expendables tengah melakukan sebuah misi penyelamatan di sebuah kereta yang berada di Bulgaria. Mereka bergerak untuk menyelamatkan seorang tahanan khusus bernama Dr. Death (Wesley Snipes). Ternyata, Dr. Death alias Doc , merupakan sahabat lama Barney sekaligus salah satu anggota awal dari The Expendables. Kemudian, mereka kembali melakukan misi untuk menangkap seorang pedagang senjata gelap di Somalia.
Sayangnya, misi tersebut gagal sejak Barney menyadari bahwa targetnya kali ini adalah seseorang yang bernama Conrad Stonebanks (Mel Gibson). Barney sangat terkejut karena orang yang seharusnya sudah mati ternyata masih hidup. Maka, misi menjadi kacau dan Stonebanks berhasil membuat Caesar terluka parah dengan tembakannya.
Setelah insiden tersebut, Barney memutuskan bahwa timnya harus berhenti melakukan misi berbahaya dan menghindari tewas di medan perang. Pastinya, ia mendapat pertentangan dari anggota tim yang lain, terutama Christmas, karena telah memutuskan hal itu secara sepihak. Namun, Barney telah meneguhkan pendiriannya. Di sisi lain, karena harus menghentikan Stonebanks, Barney memutuskan untuk merekrut tim baru yang lebih muda dan memiliki keterampilan yang lebih modern.
Berkat bantuan rekan lamanya yang bernama Bonaparte (Kelsey Grammer), Barney pun mendapatkan tim barunya. Mereka adalah Thorn (Glen Powell), Mars (Victor Ortiz), Luna (Ronda Rousey), dan John Smilee (Kellan Lutz). Barney dan The New Expendables pun berangkat untuk mencari Stonebanks. Mereka menemukannya di Rumania, tetapi Stonebanks berhasil melarikan diri. Tidak hanya melumpuhkan Barney, Stonebanks bahkan menyandera “anak-anak” barunya.
Berhasil mempertahankan diri, Barney berniat meringkus Stonebanks sendirian dan membebaskan tim barunya. Namun, ketika ia hendak berangkat, seseorang bernama Galgo (Antonio Banderas) menawarkan diri untuk ikut. Tidak hanya itu, rekan-rekan lamanya pun siap membantu setelah mengetahui bagaimana kondisi dan situasinya. Akhirnya, Barney pun tak sanggup untuk menolak mereka semua. Perjalanan memburu Stonebanks dan membebaskan “anak-anak” baru pun dimulai.
Regenerasi dalam The Expendables 3 – Ulasan Film
Gabungan Aksi dan Teknologi
Tentang aksi, kita tak perlu mempertanyakannya lagi. ketika beraksi dalam Rambo: Uniknya, film ini berhasil menggabungkan dua aspek yang mungkin terasa kontras, yaitu aksi fisik yang intens dengan teknologi modern. Di satu sisi, kita memiliki karakter-karakter veteran yang terampil dalam penggunaan senjata konvensional dan pertarungan tangan kosong. Di sisi lain, tim juga memasukkan anggota yang lebih muda dengan pemahaman tentang teknologi yang lebih baik.
Gabungan ini menciptakan variasi dalam aksi yang ditampilkan dalam film. Dahulu, Barney dan Om-Om lainnya akan langsung menerobos, tetapi kini, keberadaan seorang ahli komputer membuatnya benar-benar berbeda. Selain adegan-adegan aksi yang mencakup tembak-menembak, pertarungan tangan kosong, kita akan menikmati penggunaan peralatan modern seperti pembajakan sistem keamanan gedung melalui komputer dan sebagainya.
Efek Visual Lebih Baik
Dalam film-film sebelumnya, The Expendables kerap mendapat kritik mengenai efek visual dan pengarahan aksi ketinggalan zaman. Namun, di sini kita dapat melihat sedikit upaya lebih dalam meningkatkan kualitas efek visual. Adegan-adegan aksi, ledakan, dan penggunaan senjata modern diberikan penanganan yang lebih baik secara visual, menciptakan momen-momen aksi yang lebih mengesankan. Ini memberikan pengalaman yang lebih memuaskan bagi penonton yang mencari aksi spektakuler.
Regenerasi dalam The Expendables 3 – Ulasan Film
Karakter Antagonis Kuat
Sebuah film sering diukur dari kualitas karakter antagonisnya, dan The Expendables 3 berhasil dengan baik dalam hal ini. Mel Gibson, yang memerankan Conrad Stonebanks, memberikan penampilan yang kuat sebagai antagonis utamanta. Karakter Stonebanks memiliki latar belakang yang kompleks, dan kita dapat merasakan motivasinya yang kuat untuk mencapai tujuannya. Selain itu, latar belakangnya yang memiliki kesamaan dengan Dr Death menambah cakupan konflik emosional dalam diri Barney.
Keberadaannya sebagai musuh memberikan ketegangan yang konstan dalam cerita. Maka, tidak mengherankan jika pertarungan antara Barney Ross (Sylvester Stallone) dan Stonebanks menjadi fokus utama konflik dalam film ini. Walaupun masih serupa, yaitu pergeseran konflik profesional menuju personal, setidaknya kita dapat melihat Barney lebih emosional bahkan sejak awal kemunculan Stonebanks.
Pengalaman dan Terobosan
Berikutnya, film ini memperkenalkan dinamika yang menarik antara karakter-karakter veteran dan anggota tim yang lebih muda. Para karakter veteran memiliki pengalaman yang kaya dalam medan perang, sementara anggota tim yang lebih muda membawa pemahaman tentang teknologi modern dan kemampuan baru. Kombinasi dari kedua kelompok ini menciptakan momen komik, emosional, dan taktis yang beragam dalam film ini. Selain itu, film ini mengeksplorasi konsep bahwa kerja sama antara generasi yang berbeda dapat menghasilkan hasil yang lebih baik daripada bekerja sendiri.
Regenerasi dalam The Expendables 3 – Ulasan Film
Ide Cerita Klise
Ide cerita masih menjadi kelemahan yang paling mencolok dari film ini. Sejak awal, kita dapat mengatakan bahwa ide ceritanya terasa klise dan tidak ada inovasi untuk itu. Konsep “The Expendables” sebagai tim prajurit bayaran veteran yang berkumpul untuk misi berbahaya telah menjadi dasar cerita dalam seluruh seri film ini. Dalam “The Expendables 3,” meskipun ada penambahan karakter baru dan elemen-elemen plot tambahan, inti cerita yang melibatkan penghentian seorang penjahat yang kuat tetap menjadi formula yang familiar. Bagi sebagian penonton maupun pengamat, film ini lebih seperti pengulangan dari apa yang sudah mereka lihat dalam film-film sebelumnya.
Minim Inovasi Plot
Selain ide cerita, film ini pun cenderung tidak membawa perubahan yang signifikan dalam perkembangan plotnya. Memang, munculnya generasi muda merupakan sebuah upaya untuk menghadirkan dinamika baru. Namun, secara keseluruhan, plotnya masih mengikuti pola yang telah ada sebelumnya dalam seri ini. Kita seakan tidak menemukan kejutan atau perubahan besar dalam perkembangan ceritanya. Pastinya, hal ini bisa membuat pengalaman menonton terasa kurang segar, terutama jika penonton telah melihat film-film sebelumnya dalam seri ini.
Meski demikian, sepertinya saya perlu mengingatkan bahwa film ini bertujuan menghibur penggemar aksi dengan adegan-adegan laga yang spektakuler dan menghadirkan kembali karakter-karakter ikonik. Oh, sebenarnya saya juga menemukan sekelumit bagian yang bisa menjadi pesan moral dalam hal ini, yaitu jangan meremehkan pengalaman orang yang lebih tua. Alasannya, mereka pernah berada dalam usia kita dan mungkin juga pernah mengalami apa yang kita alami saat ini. Namun, kita belum pernah menjadi seusia mereka.
Satu hal lagi, saya hampir lupa menyebutkan si Galgo yang menjadi hiburan tersendiri dalam sekuel ketiga The Expendables ini. Semula, saya mengira akan mendapatkan karakter Banderas dalam Desperado karena ini adalah film yang penuh baku tembak. Akan tetapi, aksi galgo mungkin justru akan membuat kita membayangkan persilangan antara Puss ‘n Boots dan karakter Leo Getz karya Joe Pesci dari serial “Lethal Weapon”. Demikian Regenerasi dalam The Expendables 3 – Sinopsis dan Ulasan Film.