Ulasan film Rambo IV

Ulasan Film Rambo IV – Sang Veteran Legendaris Kembali Beraksi

  • Ide Cerita
  • Latar
  • Musik
  • Akting dan Karakter
  • Efek Visual
3.7/5Overall Score
Specs
  • Sutradara: Sylvester Stallone
  • Produser: Avi Lerner, Kevin King Templeton, John Thompson, Sylvester Stallone
  • Rilis: 25 Januari 2008
  • Durasi: 95 menit
Pros
  • EfekVisual yang Kuat
  • Pengembangan Karakter Rambo
  • Visualisasi Konflik dan Lokasi
  • Pesan kemanusiaan
Cons
  • Ide Cerita yang Biasa
  • Kekerasan yang Berlebihan
  • Kedangkalan Karakter Antagonis dan Pendukung

Dua puluh tahun berlalu sejak Rambo III menghibur para penikmat film aksi. Januari 2008. Sylvester Stallone kembali membintangi film berjudul Rambo. Bahkan, dalam film ini, Stallone tidak hanya memerankan John Rambo dan menulis skenario, tetapi ia juga beritindak langsung sebagai sutradara. Oke, inilah Ulasan Film Rambo IV – Sang Veteran Legendaris Kembali Beraksi.

Sinopsis Film Rambo IV

John Rambo, mantan tentara pasukan khusus Amerika Serikat yang legendaris, menjalani hidupnya dengan tenang di Thailand. Menghidupi dirinya dengan menjadi nelayan, menyewakan perahu, dan menangkap ular, Rambo mencoba menjauh dari kehidupan militernya yang penuh dengan kekerasan dan pertempuran.

Namun, ketika seorang grup sukarelawan internasional yang berusaha membantu para pengungsi Rohingya di Myanmar meminta bantuannya untuk memandu mereka, Rambo menolaknya. Bahkan, sang veteran menyarankan para relawan tersebut agar mengurungkan apa pun yang hendak mereka lakukan. Selain itu, rambo juga memperingatkan mereka akan kekejaman tentara militer di daerah tersebut.

Para relawan tersebut terus membujuk Rambo hingga ia pun bersedia membantu. Sayangnya, beberapa waktu berselang, seorang pendeta yang merupakan rekan dari para relawan tersebut menemui Rambo dan mengabakan bahwa tentara militer pemerintah Myanmar telah menculik dan menahan para relawan itu.

Rambo pun merasa terpanggil untuk menolong para relawan itu. maka, ia memulai misi tersebut dengan menjadi pemandu bagi sekelompok tentara bayaran. Memang, rekan para relawan itu pun terpaksa menyewa jasa tentara bayaran karena kedutaan Amerka pun tak mampu berbuat apa-apa.

Lalu, ketika tiba di Myanmar, mereka menghadapi kenyataan yang mengerikan: para tentara pemerintah yang kejam dan tak berperikemanusiaan telah menangkap dan menyiksa sukarelawan tersebut. Rambo dan pasukan penyelamatnya harus berjuang melawan musuh-musuh yang tak kenal ampun dalam usaha untuk membebaskan tawanan dan melarikan diri dari zona konflik.

Kelebihan Film Rambo IV

Efek Visual yang Kuat

Film ini mengandung adegan aksi yang intens dengan visual yang kuat. Aksi brutal dan pertempuran dalam film ini seakan menghadirkan suasana konflik dan kekerasan dengan cara yang menggugah adrenalin penontonnya.

Pengembangan Karakter Rambo

Dalam film ini, kita tidak hanya melihat bagaimana Rambo beraksi, tetapi juga dirinya yang saat ini menanggapi segala kejadian yang berhubungan dengan perang dan kekerasan. Memang, Rambo seolah menolak keras segala macam tindakan yang berhubungan dengan peperangan karena hal itu hanya akan menimbulkan korban tak berdosa. Maka, di sini kita akan menemukan sisi lembut di balik keberanian Rambo sebagai seorang pejuang.

Pesan Kemanusiaan

Film ini mengangkat tema kemanusiaan dan pengorbanan. Ketika Rambo dan pasukannya berjuang untuk menyelamatkan tawanan dari penyiksaan dan ketidakadilan, film ini menyampaikan pesan tentang pentingnya membantu orang lain dan berdiri melawan kejahatan.

Visualisasi Konflik dan Lokasi

Rambo berhasil menciptakan suasana konflik yang memukau dengan visualisasi lokasi dan setting yang realistis. Meskipun dalam adegan pertempuran kita akan banyak menemukan hal yang terasa lebih parah daripada yang seharusnya, pemandangan hutan lebat dan daerah berkonflik di Myanmar memberikan atmosfer yang sesuai dengan tema cerita tersbut.

Kelemahan Film Rambo IV

Kekerasan yang Berlebihan

Sejak film pertamanya, kita memang selalu menantikan setiap aksi, terutama aksi Rambo, dalam film. Namun, kali ini, adegan aksi dan kekerasan berlangsung secara berlebihan. Bahkan, tidak sedikit di antaranya yang mungkin terasa mengganggu bagi beberapa penonton. Tidak sedikit pula pihak yang memberikan catatan merah terhadap hal itu. Adegan aksi yang seharusnya menjadi elemen utama untuk menghadirkan ketegangan justru terkesan lebih tereksploitasi.

Ide Cerita yang Biasa

Sebagaimana cerita Rambo yang terdahulu, kali ini kita masih akan menemukan kesan satu orang melawan satu batalion alias one man army. Seolah, ke mana atau di mana pun Rambo bersembunyi, selama ia masih hidup, peranglah yang akan menemukannya.

Kedangkalan Karakter Antagonis dan Pendukung

Rambo adalah penguasa perang dan hutan. Begitulah kira-kira penulis cerita menggambarkan Rambo sebagai tokoh uutama. Di satu sisi, latar belakang Rambo yang kuat sangat mendukung kan hal ini. Akan tetapi, hal itu juga membuat karakter lain film seolah tidak mendapat porsi peran dan perkembangan yang lebih maksimal lagi.

Terakhir, saya akan menyebutkan salah satu fakta dari film Rambo dalam ulasan film Rambo IV ini. Pihak yang berwajib di Myanmar tidak mengizinkan film ini untuk beredar di negeri tersebut. Mungkin, karena film Rambo kali ini mengangkat isu tentang situasi yang ada di Myanmar pada saat itu. Atau, mungkin juga karena penggambaran peristiwanya yang terlalu berlebihan.

rimbapena
rimbapena

Seorang penulis lepas dan pengajar di kota Surabaya yang memiliki dedikasi yang tinggi terhadap penulisan dan concern terhadap sistem pendidikan di Indonesia.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *