Detektif Spiritual John Constantine - Sinopsis dan Review Film

Review Detektif Spiritual John Constantine – Sinopsis dan Review Film

  • Ide cerita
  • Plot
  • Karakter
  • Sinematografi
  • Timing
  • Efek visual
  • Penataan latar
  • Sound
  • Pesan moral
  • Logika cerita
3.4/5Overall Score
Specs
  • Produser: Gilbert Adler & Michael Aguilar
  • Sutradara: Francis Lawrence
  • Skenario: Kevin Brodbin dan Frank Cappello
  • Sinematografer: Philippe Rousselot
  • Musik: Brian Tyler & Klaus Badelt
  • Distributor: warner Bross
  • Rilis: 7 Februari 2005
  • Durasi: 121 menit
Pros
  • Efek visual cukup baik
  • Gambaran dunia spiritual menarik
  • Kejutan-kejutan meyakinkan
Cons
  • Narasi kurang kuat
  • Pengembangan karakter pas-pasan
  • Plot twist kurang mengena

Setelah menyelesaikan tulisan tentang Film TMNT 2 kemarin, saya sudah hendak mengeksekusi Transformers. Alasannya, tentu saja karena dalam film tersebut saya akan kembali menemukan Mbak Megan Fox. Namun, ketika melihat terdapat nama Shia LaBeouf dalam film tersebut, saya pun akhirnya mengingat film Constantine yang rilis pada tahun 2005. Film ini cukup berjasa karena menjadi salah satu yang membuat saya semakin termotivasi untuk menekuni dunia cerita dan penulisan. Memang, di sini kita tidak akan menemui Megan Fox, tetapi saya jamin Anda semua tetap mendapatkan yang bening-bening dalam diri Rachel Weisz. Oke, tanpa menunda lagi, selamat menikmati Detektif Spiritual John Constantine – Sinopsis dan Review Film.  

Detektif Spiritual John Constantine – Sinopsis Film

Di Meksiko, seorang pemuda bernama Manuel menemukan tombak yang pernah menusuk Yesus Kristus dalam sebuah reruntuhan. Kemudian, seperti kerasukan, ia berjalan menuju ke suatu tempat. Sementara itu, John Constantine (Keanu Reeves), seorang detektif paranormal yang tinggal di Los Angeles, sedang melakukan sebuah ritual pengusiran iblis dari dalam tubuh seorang wanita muda. Selain memiliki kemampuan langka untuk melihat dan melakukan kontak dengan dunia supernatural, Constantine sebenarnya telah terinfeksi oleh kanker paru-paru yang parah dan masa hidupnya entah tinggal berapa lama lagi. 

Di sisi lain, Angela Dodson (Rachel Weisz) adalah seorang polisi yang sedang berduka atas kematian misterius saudara kembarnya, Isabel. Angela percaya bahwa Isabel telah melakukan bunuh diri. Maka, ia pun menemui Constantine dan meminta bantuannya setelah menangkap sebuah pesan dari video CCTV yang merekam proses bunuh diri Isabel. Ketika mereka mulai menyelidiki lebih lanjut, Angela dan Constantine menemukan bahwa roh Isabel mungkin terjebak di dunia antara surga dan neraka karena tindakan bunuh diri, yang merupakan dosa besar dalam pandangan Gereja. 

Dengan beberapa petunjuk lainnya, keduanya pun mengetahui bahwa rencana jahat yang lebih besar sedang berlangsung. Iblis bernama Mammon berencana untuk lahir ke dunia manusia melalui anak Isabel yang belum lahir, dan ini akan membuka pintu untuk iblis lainnya menginvasi dunia. Konflik antara kekuatan surga dan neraka menjadi semakin intens. Constantine mendapat bantuan dari Beeman (Pruitt Taylor Vince) dan harus menghadapi iblis-iblis seperti Balthazar (Gavin Rossdale) yang ingin menciptakan neraka di bumi.

Detektif Spiritual John Constantine – Review Film 

Oh, saya tidak berbohong tentang Mbak Rachel Weisz yang bening, bukan? Maaf, maksud saya mengenai film ini yang memang menjadi salah satu faktor yang menginspirasi saya untuk menempuh jalan kepenulisan. Saya merasa terkesan dengan pembawaan Keanu pada film ini, meskipun setelah melakukan beberapa riset, cukup banyak juga kritik terhadap penampilannya dalam film ini. Namun, bagaimana film ini menggambarkan dunia spiritual dan hubungannya dengan kepercayaan yang ada saat itu cukup telah memantik saya untuk tidak takut dalam berimajinasi atau lebih berani menuangkan imajinasi ke dalam sebuah tulisan. Oke, sampai di sini saja nostalgianya dan kita akan melanjutkan pembahasan tentang film ini. 

Efek Visual Cukup Baik

Constantine memanfaatkan efek visual dengan baik untuk menghadirkan dunia supernatural yang kompleks. Salah satu aspek yang paling mencolok adalah bagaimana film ini menggambarkan surga, neraka, dan entitas supernatural lainnya. Portal ke surga dan neraka, dengan desain yang sangat berbeda, memberikan nuansa yang unik dan kuat pada film. Penggambaran makhluk-makhluk supernatural seperti iblis, malaikat, dan roh-roh juga cukup meyakinkan, menambahkan elemen visual yang kuat untuk film ini. Saat pertempuran-pertempuran terjadi, efek visual digunakan untuk menghadirkan adegan-adegan aksi yang cukup menggiring kita dalam ketegangan Tentunya, kita pun akan menyaksikan sihir, ledakan, dan pertarungan supernatural.

Gambaran Dunia Spiritual yang Menarik

Saya harus mengakui bahwa film ini membawa kita ke dalam dunia spiritual yang gelap, misterius, dan penuh dengan konflik moral. Konsep bahwa surga dan neraka adalah entitas nyata yang memiliki peran dalam dunia manusia memberikan elemen dramatis yang mendalam. Karakter Constantine, seorang detektif paranormal yang menjembatani kesenjangan antara dunia nyata dan supernatural, mengusung sisi menarik tersendiri pada ceritanya. Film ini mengeksplorasi tema-tema seperti keimanan, pengampunan, dan nasib manusia dengan cara yang membingungkan, menciptakan gambaran dunia spiritual yang penuh dengan lapisan. Untuk itu, kecuali Anda telah memiliki pegangan dan haluan yang teguh, saya menyarankan adanya pendamping bagi Anda untuk menonton film ini.  

Detektif Spiritual John Constantine – Review Film

Kejutan-Kejutan Meyakinkan

Sebenarnya, saya sempat merasa kebingungan saat harus menentukan genre untuk film ini. Kisahnya mengandung unsur horor dan misteri, tetapi juga memiliki aksi yang jauh dari kata horor. Di samping itu, film ini mampu memasukkan kejutan-kejutan dalam cerita dengan meyakinkan. Kita akan menemukan beberapa tindakan tak terduga dari karakter utamanya yang hanya bisa membuat kita geleng-geleng kepala. Pastinya, beberapa jumpscare juga ada, meskipun tidak semengejutkan film dengan genre horor murni. Singkatnya, Constantine tidak membuat saya merasa bosan meski harus menontonnya beberapa kali lagi. Selain itu, beberapa perubahan dalam karakter dan alur cerita memberikan sentuhan kejutan yang efektif. Hal ini menciptakan ketegangan dan antusiasme yang kuat pada sepanjang film karena kita akan merasa terus terlibat dalam perjalanan Constantine untuk mengungkap misteri kematian saudara kembar Angela dan menghadapi ancaman supernatural.

Narasi Kurang Kuat

Tantangan utama dalam “Constantine” adalah kompleksitas narasinya. Cerita ini memiliki banyak elemen, termasuk konflik antara surga dan neraka, karakter-karakter supranatural, dan plot-plot sampingan yang bisa membuat kita kebingungan. Oleh karena itulah saya sempat menyarankan agar Anda tidak menontonnya sendirian. Film ini mencoba untuk menyajikan dunia spiritual yang kompleks, tetapi sering kali, di dalamnya, kita mendapatkan setiap informasi secara tergesa-gesa. Kemudian, kita pun tak akan menemukan penjelasan yang lebih mendalam untuk benar-benar memahami konteks ceritanya. Hal ini bisa saja membuat beberapa penonton yang tidak familiar dengan materi sumbernya (komik Hellblazer) merasa kesulitan memahami plot secara menyeluruh. 

Detektif Spiritual John Constantine – Review Film

Pengembangan Karakter Pas-pasan

Meskipun Keanu Reeves berhasil membawa karakter John Constantine dengan baik, banyak pengamat yang berpendapat lebih melihat sosok Neo daripada John Constantine sendiri. Mungkin, hal ini menjadi akibat dari penggambaran karakternya yang cukup berbeda dengan karakter dalam komiknya. Selain lebih bersih, Constantine di sini juga lebih serius dan cukup santun. Di samping itu, karakter pendukungnya juga mengalami perkembangan yang kurang maksimal. Contohnya, Angela Dodson, yang memiliki peran penting dalam cerita, mungkin tidak mendapatkan pengembangan karakter yang memadai. Penonton mungkin merasa kurang terhubung atau peduli terhadap nasib Chas Kramer yang tentunya saya tak akan menyebutkannya di sini karena hanya kan menjadi benih-benih spoiler. 

Plot Twist Kurang Mengena

Constantine mencoba untuk menyajikan beberapa plot twist yang dapat meningkatkan ketegangan dan kejutan dalam cerita. Namun, beberapa di antaranya mungkin terasa kurang mengena atau dapat ditebak oleh penonton. Plot twist yang berhasil dalam film biasanya harus memberikan kejutan yang membingungkan atau mengubah cara penonton melihat cerita. Dalam beberapa kasus, plot twist dalam film ini mungkin tidak cukup kuat untuk mempengaruhi perasaan penonton atau mengubah arah cerita dengan signifikan. 

Walaupun sangat menyayangkan beberapa hal yang ada di dalamnya, sekali lagi saya katakan bahwa layak untuk menonton dan mengapresiasi film ini. Setidaknya, kita masih melihat beningnya Mbak Rachel Weisz dan pembawaan Keanu sebagai Detektif Spiritual John Constantine. Oh, Anda juga akan mendapatkan sedikit pengetahuan mengenai okultisme di sini. Namun, jangan langsung terinspirasi untuk menjadi paranormal setelahnya karena saya merasa bahkan John Constantine pun memerlukan banyak latihan dan pengalaman agar menjadi lebih kuat.  

rimbapena
rimbapena

Seorang penulis lepas dan pengajar di kota Surabaya yang memiliki dedikasi yang tinggi terhadap penulisan dan concern terhadap sistem pendidikan di Indonesia.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *