Tanpa terasa, seri James Bond telah memasuki usia 40 tahun sejak film pertamanya. Pada film yang kedua puluh ini, Pierce Brosnan masih memerankan sang Agen 007 dan mendapatkan si seksi Halle Berry sebagai tandemnya. Baiklah, ini merupakan tugas terakhir Brosnan sebagai James Bond sekaligus puncak pencapaiannya sebagai tokoh tersebut yang banyak mendapatkan pengakuan. Langsung saja, kita menelisik Film Die Another Day.
Table of Contents
Film Die Another Day – Ringkasan cerita
James Bond (Pierce Brosnan) yang sedang menjalankan misi rahasia di Korea Utara. Ia mencoba menghentikan pengejaran senjata nuklir oleh sekelompok teroris. Sayangnya, misinya gagal, dan otoritas Korea Utara menangkapnya. Kemudian, Bond menghabiskan 14 bulan dalam tahanan serta mengalami penyiksaan fisik dan psikologis. Ketika pada akhirnya ia mendapat kebebasan, MI6 justru mencurigai bahwa dirinya telah memberi informasi rahasia kepada orang-orang yang menangkapnya.
Kembali ke Inggris, Bond merasa terkhianati dan mencoba untuk mengungkap misteri di balik pengkhianatan tersebut. Ia mengidentifikasi seorang pengusaha kaya bernama Gustav Graves (Toby Stephens), yang telah mengubah penampilannya secara drastis melalui operasi plastik dan teknologi canggih. Graves mengeklaim telah mengembangkan satelit bernama “Icarus” yang dapat menciptakan sinar matahari buatan, yang berguna untuk mengendalikan cuaca sekaligus berpotensi menjadi senjata mematikan.
Dalam upaya untuk mengungkap rencana jahat Graves, Bond bekerja sama dengan Jinx (Halle Berry), seorang agen NSA Amerika Serikat yang juga menyelidiki kegiatan Graves. Bersama-sama, mereka melakukan penyelidikan yang berbahaya yang membawa mereka ke berbagai tempat di seluruh dunia, termasuk Islandia. Selama perjalanan mereka, Bond dan Jinx menghadapi bahaya, melakukan pertarungan sengit, dan mengungkap hubungan Graves dengan masa lalu Bond yang gelap.
Dalam sebuah istana es di Islandia, Bond dan Jinx berusaha menghentikan rencana Graves yang berpotensi mematikan. Apakah Bond dan Jinx berhasil menghentikan penjahat tersebut dan menghancurkan satelit Icarus yang telah beroperasi?
Film Die Another Day – Kelebihan Film
Adegan Pembuka Luar Biasa
Melihat Bond yang berantakan pada awal cerita adalah pemandangan yang tidak biasa. Benar, film ini mengemas adegan pembukanya dengan sangat menarik. Di Korea Utara, James Bond sedang menjalankan misi yang berbahaya dan tengah berada dalam bahaya. Adegan ini penuh dengan ketegangan dan aksi yang mengagumkan, menarik penonton ke dalam cerita segera setelah film dimulai.
Mengingat, dalam sebagian besar film sebelumnya, kita hampir selalu menemukan sosok James Bond memasuki cerita dengan penuh gaya. Ia selalu muncul dengan sejumlah aksi yang mencitrakan superioritasnya sebagai seorang agen rahasia. Namun, Lee Tamahori menawarkan hal yang berbeda dengan adegan tersebut. Hal ini pun menjadikannya adegan yang kuat dan efektif untuk menggoda penonton.
Efek Visual Menakjubkan
Sebagai salah satu pelopor pengguna teknologi CGI, tidak mengherankan jikaDie Another Day menampilkan efek visual yang canggih dan mengesankan. Salah satu momen yang paling diingat adalah pertarungan di dalam istana es di Islandia, yang memadukan efek visual yang spektakuler dengan aksi yang intens. Selain itu, penggunaan teknologi futuristik, seperti satelit Icarus, memberikan film ini tampilan visual yang modern dan mengesankan.
Humor dan Aksi Proporsional
Film ini berhasil menyeimbangkan aksi yang spektakuler dengan elemen humor yang khas dalam seri James Bond. Saya yakin banyak orang mengenal Bond dengan humornya yang khas dan setengah pedas. Dan film Die Another Day ini tidak kekurangan momen-momen humor yang membuat penonton tersenyum. Ini membantu menjaga film tetap menyenangkan dan menghibur tanpa mengurangi intensitas aksi.
Di samping itu, inilah yang membuat banyaknya penerimaan terhadap Brosnan sebagai pemeran Bond. Ia bukan Sean Connery maupun Roger Moore. Namun, di sini ia menunjukkan kelasnya sebagai seorang aktor yang pantas menjadi sosok James Bond. Bahkan, dalam ulasannya mengenai film ini, Roger Ebert mengatakan bahwa ia tak lagi membayangkan Connery dalam tokoh agen 007 itu selama 15 menit awal film ini berlangsung.
Kombinasi Klasik dan Modern
Film ini berhasil menggabungkan elemen klasik yang telah menjadi ciri khas waralaba James Bond. Misalnya, gadis Bond yang kali ini mendaulat Halle Berry untuk memerankan Jinx. Oh, Berry merupakan salah satu faktor utama yang mendorong saya untuk menonton film ini. Selain itu, kita masih akan memanjakan mata dengan teknologi canggih dan elemen-elemen modern yang membuatnya tetap relevan untuk penonton kontemporer. Lihat saja bagaimana mobil Bond memasuki mode siluman.
Film Die Another Day – Kelemahan Film
Lagu Tema di Bawah Ekspektasi
Sampai detik ini, saya masih merasa penasaran mengapa harus Madonna. Oh, bukan berarti saya meragukan kapasitasnya sebagai seorang penyanyi profesional. Namun, sebaiknya Anda melihatnya sendiri. Padahal, salah satu tradisi dalam seri James Bond adalah lagu tema yang ikonik. Sayangnya, Die Another Day mendapatkan kritik karena lagu tema utamanya itu. Beberapa penggemar bahkan menganggapnya di bawah ekspektasi. Lagu tersebut mungkin kurang melekat dalam ingatan penonton seperti lagu-lagu tema Bond sebelumnya yang legendaris.
Minimnya Logika Cerita
Beberapa penggemar dan kritikus telah mencatat banyaknya referensi terhadap film-film Bond sebelumnya dalam Die Another Day. Misalnya, adegan Jinx dengan bikini yang mengingatkan kita pada Honey Rider dalam Dr. No. dan adegan Bond dengan anggurnya yang sangat mirip salah satu adegan dalam Thunderball.
Sayangnya, di balik semua itu, logika cerita yang menyambungkan beberapa bagian dalam film ini sangat minim. Beberapa adegan, teknologi, atau plot twist mungkin terasa tidak realistis atau kurang mendapatkan penjelasan dengan baik. Contohnya, konsep sinar matahari buatan. Sampai kini saya masih merasa elemen tersebut sangat memaksakan sisi ilmiah.
Pesan Moral yang Tanggung
Biasanya, meskipun samar, selalu ada pesan moral dalam sebuah cerita atau film. Tidak terkecuali film-film James Bond. Namun, genrenya sebagai film aksi seakan selalu memberi tuntutan lebih pada sisi aksinya sendiri. Akibatnya, pesan moral di dalamnya menjadi kurang kuat atau kurang jelas.
Akan tetapi, film ini sebenarnya telah mencoba memberikan ruang bagi kita untuk mendapatkan gambaran mengenai global warming yang nyata pada masa itu. Sayangnya, adegan-adegan yang ada belum cukup kuat untuk merepresentasikan hal itu. Film ini masih saja membuat lebih fokus pada aksi dan pengembangan karakter daripada pesan moral tersebut.
Akhirnya, film Die Another Day tetap menyenangkan dan sukses. Di sisi lain, film terakhir Brosnan sebagai James Bond ini menjadi berkesan karena kekuatan performanya. Saya mengingat satu pepatah yang mengatakan bahwa sebaiknya kita berhenti saat berada di puncak. Di sini, Brosnan telah mewujudkan untaian kata-kata tersebut.