Film Tomorrow Never Dies merupakan film James Bond pertama yang saya tonton. Otomatis, film ini pun berada dalam daftar penyebab kegemaran saya menonton film. Selain menjadi film kedua Pierce Brosnan dalam memerankan James Bond, film ini merupakan film terakhir bagi produser Albert R. Broccoli yang wafat sebelum perilisannya. Sutradara film ini adalah Roger Spottiswoode adalah sosok sutradara yang menggarap Tomorrow Never Dies. Oke, tanpa berlama-lama lagi, mari kita memulai pembahasannya.
Table of Contents
Film Tomorrow Never Dies – Ringkasan Ceritanya
Kapal perang HMS Devonshire menghilang di perairan Asia yang mencurigakan. M (Judi Dench), kepala MI6, memerintahkan James Bond (Pierce Brosnan) untuk menyelidiki insiden tersebut. Bond tiba di kapal Devonshire yang tenggelam dan menemukan bahwa kapal itu sebenarnya telah mendapat arahan untuk menyerang oleh kapal perang Tiongkok melalui perintah palsu.
Investigasi Bond membawanya pada Elliot Carver (Jonathan Pryce), Pimpinan Utama Carver Media Group Network (CMGN). Carver memiliki rencana jahat untuk memicu perang antara Inggris dan Tiongkok agar dapat meningkatkan rating berita dan keuntungan bisnisnya. Dia memiliki teknologi canggih yang dapat mengendalikan kapal-kapal perang dan mengendalikan berita untuk mencapai tujuannya.
Dalam upaya untuk mengungkap rencana Carver, Bond bertemu dengan Wai Lin (Michelle Yeoh), seorang agen rahasia Tiongkok yang juga menyelidiki Carver. Meskipun awalnya bersitegang, mereka akhirnya bekerja sama untuk menghentikan Carver dan menggagalkan rencananya yang berbahaya.
Bond dan Wai Lin menghadapi berbagai bahaya selama penyelidikan mereka. Mereka harus menghadapi ancaman fisik, serangan senjata, dan berbagai perangkat canggih yang dimiliki oleh Carver dan timnya. Salah satu adegan aksi yang mengesankan adalah ketika Bond melarikan diri dari kantor pusat Carver menggunakan sepeda motor yang tidak biasa.
Film mencapai puncaknya ketika Bond dan Wai Lin berhasil mengekspos Carver dan menghentikan rencananya untuk memicu perang. Namun, apakah keduanya dapat menghancurkan pusat kendali teknologi Carver dan menyelamatkan dunia dari konflik akibat hasutan media jahat tersebut?
Film Tomorrow Never Dies – Kelebihan Film
Kenyamanan Brosnan sebagai Bond
Bagi saya, Brosnan adalah pemeran Bond yang pertama kali saya lihat. Dalam film ini, ia tampil sangat nyaman sebagai James Bond. Ia menghadirkan campuran yang sempurna antara karisma, kecerdasan, dan keberanian yang telah menjadi karakteristik ikonik dari agen rahasia ini. Sepertinya, tidak berlebihan jika hingga saat ini, Brosnan berhasil memainkan karakter dengan gaya yang khas dan membuatnya menjadi salah satu versi Bond yang paling berkesan bagi penggemar.
Oh, saya tidak mengatakan Brosnan lebih baik dari pemeran Bond lainnya. Namun, saya menyukai bagaimana pria ini memerankan agen 007, mulai dari ekspresi, pembawaan, hingga aksinya, Di sisi lain, Brosnan bisa menggambarkan ketenangan yang alami bahkan ketika dirinya dan rekannya berada dalam keadaan antara hidup dan mati.
Bond Girl terunik dan terkuat
Dalam Tomorrow Never Dies, kita memiliki karakter Wai Lin, yang diperankan oleh Michelle Yeoh. Sebagai Bond Girl, Wai Lin adalah salah satu yang memiliki penampilan paling unik dalam franchise. Pasalnya, Wai LIn adalah seorang agen rahasia yang kuat dan cerdas sehingga dalam sekian momen, ia tak butuh Bond untuk menyelamatkannya. Sebaliknya, Lin dan Bond justru bekerja sama dengan dengan baik sebagai pasangan yang kompeten dalam mengungkap konspirasi Carver.
Tokoh Antagonis Kontemporer
Elliot Carver (Jonathan Pryce) adalah salah satu tokoh antagonis yang kontemporer pada masa itu. Sebagai seorang bos besar pada salah satu media massa raksasa, ia menggunakan kekuasaan media itu untuk mencapai tujuannya. Rencananya, ia hendak memicu perang agar bisa mengontrol berita. Menjelang akhir tahun 90-an, tema seperti ini bukan hal yang baru, tetapi Tomorrow Never Dies menampilkannya dengan sangat baik. Carver adalah musuh yang cerdik dan licik, walaupun tidak sesadis penjahat-penjahat sebelumnya. Pastinya, hal ini menjadikan dirinya salah satu antagonis yang menarik dalam seri Bond.
Film Tomorrow Never Dies – Kelebihan Film
Rangkaian Aksi Mendebarkan
Film ini menyajikan serangkaian aksi yang mendebarkan yang merupakan ciri khas dari film-film James Bond. Mulai dari aksi di kapal selam hingga kejar-kejaran dengan sepeda motor di tengah kantor pusat Carver, setiap adegan aksi dirancang dengan baik dan memacu adrenalin penonton.
Setidaknya, dalam setiap film Bond, kita akan menemukan satu adegan di mana kios-kios pasar terbalik dalam aksi kejar mengejar. Bahkan, dalam film yang satu ini, aksi penghancuran tersebut merupakan ulah baling-baling helikopter yang mengejar Bond dan Wai Lin. Pastinya, hal itu menjadi rekor tersendiri.
Salah Satu Lagu Tema Terbaik
Sheryl Crow menyanyikan lagu tema yang berjudul sama dengan filmnya, yaitu “Tomorrow Never Dies”. Banyak yang menganggap bahwa lagu ini merupakan salah satu lagu tema Bond yang terbaik. Selain melodinya yang mudah untuk membuat kita menikmati, lirik lagunya pun sesuai dengan tema film. Lagu tema yang kuat adalah salah satu elemen penting dalam kesuksesan film-film James Bond, dan “Tomorrow Never Dies” tidak kekurangan dalam hal ini.
Film Tomorrow Never Dies – Kelemahan Film
Cerita yang Mudah Dilupakan
Salah satu kelemahan film ini adalah ceritanya yang mungkin terasa agak konvensional dan mudah dilupakan jika dibandingkan dengan beberapa film James Bond lainnya. Meskipun premis utama tentang pengaruh media dalam politik adalah ide yang menarik, pelaksanaannya bisa lebih kuat. Beberapa aspek cerita, seperti teknologi kontrol kapal yang sangat canggih yang dimiliki oleh Carver, mungkin terasa tidak realistis dan kurang mendalam dalam pengembangan.
Selain itu, elemen plot seperti pengambilalihan kapal Devonshire dan upaya Carver untuk memicu perang seringkali terasa seperti alat plot yang cukup sederhana untuk mendorong aksi, tanpa eksplorasi yang mendalam tentang karakter atau motivasi.
Menipisnya Nuansa Klasik
Semakin saya banyak menonton film-film James Bond, saya pun menyadari bahwa Tomorrow Never Dies sedikit kehilangan nuansa klasik yang merupakan ciri khas film-film Bond sebelumnya. Film ini lebih fokus pada elemen-elemen modern seperti teknologi, media, dan efek khusus, dan hal ini dapat mengesampingkan beberapa elemen tradisional yang justru memiliki tempat tersendiri dalam hati para penggemarnya. Misalnya, sementara Q (Desmond Llewelyn) muncul dalam film ini, penggunaan gadget canggih yang biasanya dalam tidak begitu mencolok, kali ini cukup menyilaukan.
Ending Kurang Memuaskan
Meskipun film ini memiliki aksi yang mendebarkan sepanjang jalannya, sebagian kritikus dan pengamat menganggap pertarungan akhir antara Bond dan Carver kurang memuaskan. Klimaks film ini mungkin terasa kurang intens atau kurang spektakuler bila kita membandingkannya dengan beberapa aksi besar yang terjadi sepanjang film. Di sisi lain, saya masih mengharapkan penutupan yang lebih epik dan berbeda dari biasanya. Terakhir, beberapa penonton mungkin menemukan resolusi cerita terlalu cepat atau terasa terburu-buru sehingga melahirkan beberapa pertanyaan yang menggantung. .
Memang, Film Tomorrow Never Dies adalah sebuah pertunjukan yang menyenangkan. Meski demikian, selalu ada celah yang memungkinkan bagi siapa pun untuk berpendapat sesuai dengan latar belakang dan wawasan masing-masing. Brosnan memang bukan Connery, tetapi ia tetaplah seorang Bond yang membawakan cerita dalam film ini cukup sukses dalam box office.